Amnesty Respons Bantahan TNI soal Kematian Abral Wandikbo

1 month ago 23
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Amnesty International, Usman Hamid, mempertanyakan bantahan Tentara Nasional Indonesia (TNI) soal kronologi terbunuhnya Abral Wandikbo, pria berusia 27 tahun di Yuguru, Papua Pegunungan. Usman menyoroti fakta Abral masih berada dalam tahanan anggota TNI sebelum meninggal dunia

“Mengatakan Abral melarikan diri saat dalam penahanan TNI adalah keterangan yang tidak bertanggung jawab apalagi Abral kemudian ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi telah di mutilasi di bagian wajah,” kata Usman melalui pesan tertulis di aplikasi Whatsapp, pada Senin, 16 Juni 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Usman juga menyoroti klaim TNI soal tidak adanya upaya pengejaran ketika Abral melarikan diri. Sebab sehari kemudian warga menemukan Abral dalam kondisi tidak bernyawa. “Ada keganjilan dari kronologis yang dijelaskan oleh Kepala Pusat Penerangan TNI,” katanya.

Menurut Usman, pernyataan TNI terkait pengakuan Abral juga terbantahkan dengan fakta dari keluarga bahwa Abral tidak bisa berbahasa Indonesia. Usman mengatakan Abral juga tidak mendapatkan pendampingan hukum dari pengacara atau pun penerjemah. 

Dosen Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera ini juga mengatakan sudah ada kerabat menyaksikan abrak disiksa oleh teruga aparat TNI. Selain itu, kata Usman, saat Abral ditangkap dia tidak mengenakan gelang bermotif Bintang Kejora. Namun, ketika jasadnya ditemukan warga gelang bermotif Bintang kejora melekat di tangannya. "Bagaimana TNI bisa menjelaskan fakta ini?"

Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi mengatakan tudingan keterlibatan TNI dalam pembunuhan Abral sebagai propaganda dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). Menurut dia, korban tewas merupakan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB-OPM wilayah Nduga. 

"Tudingan ini selalu dilakukan oleh OPM apabila ada anggotanya yang tertembak," ujar Kristomei dalam keterangannya, dikutip pada Ahad, 15 Juni 2025.  TNI, klaim Kristomei, memiliki bukti yang cukup untuk menyatakan Abral sebagai bagian dari kelompok separatis tersebut. 

Kristomei membenarkan adanya penangkapan terhadap Abral Wandikbo yang dilakukan prajurit TNI di Daerah Yuguru, Papua Pegunungan. Kristomei mengklaim, operasi penindakan itu dilakukan terukur dan profesional. Setelah beberapa hari ditahan di Pos TNI, Abral dibawa oleh prajurit TNI ke Kampung Kwit. Kristomei mengatakan, hal itu dilakukan untuk mencari senjata organik yang disimpan kelompok OPM di honai (bangunan rumah) di Kampung Kwit.

 "Di tengah perjalanan, Abral melarikan diri. Kemudian prajurit TNI mengeluarkan tembakan peringatan," ucapnya. Kristomei mengatakan, Abral melarikan diri dan melompat ke arah jurang. Namun saat itu aparat TNI memutuskan untuk tidak melanjutkan upaya pengejaran terhadap Abral. Penyebabnya, klaim Kristomei, adalah ancaman faktor keamanan. 

Koalisi Masyarakat Sipil beserta Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua telah menghimpun kesaksian masyarakat soal kematian Abral.

Dalam laporan tersebut, Abral dikenal sebagai warga sipil yang sehari-harinya bertani dan tidak memiliki keterlibatan dengan OPM. "Menurut keterangan saksi dan keluarga korban, kegiatan sehari-hari Abral adalah merawat ayahnya yang sakit selama 4-5 tahun terakhir," tulis laporan Koalisi Masyarakat Sipil.

Berdasarkan temuan Koalisi, Abral disebut dibawa prajurit TNI keluar pos menuju pinggir kali Mrame pada malam setelah beberapa hari sebelumnya ditahan. Lokasi ini diduga menjadi tempat anggota militer membunuh Abral.

Jasad Abral dibuang ke area perkebunan. Masyarakat yang memberikan kesaksian mengaku melihat aktivitas sejumlah prajurit TNI di lokasi Abral dibunuh. Namun, anggota TNI yang ditemui masyarakat mengatakan Abral melarikan diri ketika hendak dibawa menuju ke Kampung Kwit.

Sehari berselang, keluarga korban menemukan jasad Abral dalam keadaan termutilasi di bagian wajah. Tangan Abral juga ditemukan telah memakai gelang bermotif Bintang Kejora. Salah satu saksi memastikan bahwa Abral tidak pernah memakai gelang bermotif simbol yang identik dengan OPM tersebut

Novali Panji berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Read Entire Article