Ahli Hukum Menilai Ekspos Uang Triliunan Rupiah Hasil Sitaan Berlebihan

1 month ago 9
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli hukum pidana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, Chairul Huda, menyebut langkah aparat penegak hukum yang memajang uang sitaan berjumlah triliunan rupiah dalam konferensi pers pengungkapan tindak pidana korupsi sebagai tindakan berlebihan. Chairul menyampaikan pandangannya itu dalam rapat dengar pendapat umum perihal rancangan Undang-Undang tentang Hukum Acara Pidana atau Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) dengan Komisi III DPR. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain soal pengeksposan uang triliunan kepada publik itu, Chairul juga menyoroti langkah aparat penegak hukum yang kerap kali mengekspos jabatan lengkap sang tersangka, namun namanya hanya disebutkan berupa inisial saja.

“Kalau menurut saya ini tindakan yang berlebihan, dan itu sepertinya tidak terkontrol oleh KUHAP,” ucap Chairul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Kamis, 19 Juni 2025. “Padahal orang belum tentu bersalah, kan baru diduga bersalah, baru jadi tersangka.”

Chairul menilai adanya ketidakwajaran dalam proses ini. KUHAP, menurut dia, seharusnya bisa mengontrol tindakan aparat penegak hukum yang sewenang-wenang. 

Tak hanya itu, Chairul juga berpandangan bahwa tindakan ekspos uang sitaan dan tersangka ini dimaksudkan untuk membentuk opini bahwa tersangka benar-benar bersalah. Ia mengkhawatirkan bahwa pada gilirannya, opini publik itu bisa menyulitkan sekaligus mempengaruhi keputusan hakim.

“Hakim tidak lagi bisa objektif menilai itu karena masyarakat sudah terbentuk opininya,” kata dosen hukum pidana itu. “Karena ada uang segitu banyak, kan begitu.” 

Ia menegaskan bahwa para tersangka harus tetap dihormati hak-haknya. Jangan sampai, ujar dia, terbentuk sebuah opini bahwa mereka sudah pasti bersalah. “Hakim jadi kesulitan mengambil putusan sehingga kecenderungannya adalah, ya sudah bersalah saja deh,” tutur dia.

Chairul menjelaskan, sistem peradilan pidana mengenal dua model, yakni crime control dan due process. Model crime control atau pengendalian kejahatan berfokus pada sistem yang efisien untuk menekan kejahatan. Sementara model due process berorientasi pada proses yang lebih mengedepankan pelindungan hak asasi manusia. “Ini biasanya sebagai sebuah pilihan, tapi dalam hemat saya mestinya ini tidak merupakan pilihan, tetapi dua-duanya harus diadopsi,” tutur Chairul.

Ia mengatakan, hukum acara pidana yang efektif harus berjalan beriringan dengan perlindungan hak asasi manusia. Untuk itu, ia berpendapat bahwa segala hal yang disusun dalam RUU KUHAP harus netral. “Artinya dia tidak titik beratnya hanya crime control, tetapi juga due process,” kata Chairul.

Read Entire Article