Liputan6.com, Jakarta - Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering dijuluki sebagai silent killer atau pembunuh senyap. Julukan ini bukan tanpa alasan. Banyak orang yang punya tekanan darah tinggi tidak menyadari kondisi tersebut karena tidak merasakan gejala apapun, terutama di tahap awal.
"Banyak orang merasa tidak perlu memeriksa tekanan darah jika tubuh terasa baik-baik saja. Padahal, justru karena tidak bergejala inilah hipertensi harus lebih diwaspadai," kata dr. Avina Alawya, PhD candidate in Public Health and Health System, Graduate School of Medicine, Nagoya University, Japan, kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Minggu, 6 April 2025.
Padahal, hipertensi bisa memicu komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal jika tidak ditangani dengan baik.
Meskipun sebagian orang mungkin merasakan gejala seperti sakit kepala, pusing, sesak napas, atau mimisan, tanda-tanda ini tidak spesifik dan sering kali diabaikan.
Karena itu, mereka yang punya tekanan darah tinggi sering kali baru mengetahui kondisinya setelah menjalani pemeriksaan kesehatan rutin atau saat komplikasi sudah terjadi. Inilah mengapa darah tinggi sangat berbahaya dan perlu diwaspadai sejak dini.
"Hipertensi, menurut WHO dan Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSH), adalah kondisi saat tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau diastolik ≥90 mmHg," tambahnya.
Tensi Naik Karena Apa?
Faktor risiko hipertensi sangat beragam dan seringkali berasal dari kebiasaan sehari-hari. Menurut Avina, riwayat keluarga, obesitas, gaya hidup tidak sehat, dan kondisi medis tertentu semuanya bisa menjadi pemicu seseorang punya tekanan darah tinggi.
"Dengan mengenali faktor-faktor ini, seseorang bisa mulai mengambil langkah pencegahan sebelum terlambat," ujarnya. Jika Anda memiliki keluarga yang menderita darah tinggi, kemungkinan Anda juga berisiko.
Begitu juga jika Anda mengalami kelebihan berat badan, jarang berolahraga, atau mengonsumsi makanan tinggi garam. Jangan abaikan pula kondisi medis seperti diabetes dan penyakit ginjal yang juga bisa meningkatkan risiko hipertensi.
Kenali Faktor Risiko Hipertensi Sejak Dini
Memahami faktor risiko sangat penting agar Anda bisa menghindari atau menunda munculnya hipertensi. Berikut ini beberapa faktor yang perlu Anda waspadai:
- Riwayat keluarga: Jika orang tua atau saudara kandung punya tekanan darah tinggi, risiko Anda akan meningkat.
- Obesitas: Berat badan berlebih membuat jantung bekerja lebih keras, sehingga tekanan darah pun meningkat.
- Gaya hidup tidak sehat: Merokok, konsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, dan diet tinggi garam adalah pemicu utama darah tinggi.
- Kondisi medis tertentu: Penyakit seperti diabetes dan gangguan ginjal dapat mempercepat munculnya hipertensi.
Dengan mengenali faktor-faktor ini, Anda bisa lebih waspada dan mulai memperbaiki gaya hidup untuk mencegah tekanan darah tinggi.
Pentingnya Deteksi Dini Hipertensi
Deteksi dini sangat penting dalam pengelolaan hipertensi. Pemeriksaan tekanan darah secara rutin bisa membantu Anda mengetahui apakah punya tekanan darah tinggi atau tidak, sehingga dapat segera melakukan tindakan pencegahan.
Jangan menunggu sampai muncul gejala, karena darah tinggi seringkali tidak menunjukkan tanda-tanda jelas.Jika Anda memiliki faktor risiko, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai frekuensi pemeriksaan tekanan darah yang ideal.
Dengan penanganan yang tepat, risiko komplikasi seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal bisa dikurangi secara signifikan.