Wakil Ketua Komisi II DPR: Tak Ada Penunjukan ASN Daerah oleh Presiden

1 month ago 35
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi II Bahtra Banong mengatakan tidak akan ada penunjukan aparatur sipil negara (ASN) eselon I dan II di daerah oleh presiden. Bahtra mengatakan revisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN akan mempertahankan meritokrasi sistem.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Nggak ada penunjukan (oleh presiden). Jadi inginnya ASN itu kan merit sistem,” kata politikus Partai Gerindra ini saat usai rapat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 26 Juni 2025.  

Kendati demikian, Bahtra mengatakan, ke depannya mutasi ASN eselon II di daerah dapat ditentukan oleh pusat. "Merit sistem agar teman-teman dari daerah bisa bekerja sampai tingkat pusat,” katanya. “Penilaiannya masing-masing juga kan ada. Bukan langsung ditunjuk pengen si A, si B.”

Bahtra mengatakan selama ini banyak ASN di daerah seperti kepala dinas tidak profesional, sebab tergantung dengan bupati. Lulusan Universitas Islam Negeri Bandung itu mengatakan jejaring kekuasaan ini menyebabkan ASN di daerah tidak netral saat pilkada.

Ketika ditanya apakah pemindahan kewenangan kepada pusat memindahkan kuasa politik lebih ke pemerintah pusat, Bahtra membantah. “Nggak lah. Kami ingin birokrasi kita lebih profesional lah. Agar pelayanan publik lebih maksimal,” katanya.

Ditemui terpisah, Wakil Ketua Komisi II Dede Yusuf Macan juga mengklaim catatan ASN yang bermain dalam pilkada membuat wewenang mutasi eselon I dan II ke pemerintah pusat menjadi penting. Namun, politikus Partai Demokrat itu meminta publik tidak berpikir terlalu jauh presiden akan menunjuk satu-satu ASN. 

“Terlalu pusing Presiden ngurusin gitu-gituan. Kan ada Menteri, ada Dirjen, ada Kemen Pan-RB yang selama ini juga melakukan fungsi itu.” kata Dede. Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini mengatakan, DPR dan pemerintah hanya ingin mengatur manajemen talenta ASN yang ada.

Rencana revisi Undang-Undang ASN bergulir sejak awal DPR periode 2024-2029. Saat itu mengemuka usulan mengubah ketentuan Pasal 29 yang memberikan kewenangan kepada presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan dalam pembinaan pegawai ASN untuk mendelegasikan kewenangan menetapkan pengangkatan, pemberhentian, serta mutasi pejabat selain pimpinan tinggi utama, madya, dan fungsional tertinggi.

Komisi II dan Badan Keahlian pernah membahas perubahan Pasal 29 Undang-Undang ASN ini pada 18 Februari 2025. Dalam rapat itu, kata Wakil Ketua Komisi II Zulfikar Arse Sadikin mengatakan, semua fraksi mempertanyakan urgensi perubahan undang-undang tersebut. Apalagi undang-undang ini baru disahkan pada 2023. 

"Tidak ada kesimpulan rapat saat itu," kata Zulfikar kepada Tempo 15 Mei 2025. "Kami minta Badan Keahlian mengkaji ulang dengan meminta pendapat dari banyak stakeholder."

Pakar otonomi daerah, Djohermansyah, mengatakan pengalihan kewenangan itu akan menimbulkan masalah baru karena presiden juga tak luput dari kepentingan politik. "Presiden juga punya kepentingan. Ada pemilihan presiden dan pemilu," ujarnya.

Dian Rahma Fika berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: DPR Bakal Terjunkan Tim ke Gunung Rinjani Pasca-Tewasnya Pendaki Brasil

Read Entire Article