Liputan6.com, Jakarta Barcelona kembali harus menelan pil pahit dalam upaya mereka merekrut Nico Williams dari Athletic Bilbao. Dua tahun berturut-turut, rencana Blaugrana merekrut sang winger muda kandas di tengah jalan, padahal segala sesuatunya sempat terlihat berjalan mulus.
Kesepakatan pribadi sudah dicapai, bahkan pemeriksaan medis konon sudah dijadwalkan. Namun, dalam sekejap, Nico balik badan dan memperpanjang kontraknya bersama Athletic Bilbao.
Apa yang sebenarnya terjadi? Di balik batalnya transfer ini, ternyata ada drama negosiasi, ketegangan antara agen dan klub, hingga manuver internal yang justru merusak hubungan kedua belah pihak.
Barca Sudah Dekat, tapi Tak Pernah Cukup
Nico Williams sejatinya sudah berada di ambang bergabung dengan Barcelona. Kontrak pribadi telah disepakati dan klub pun menyambut antusias kedatangannya.
Namun, sesuatu berubah di detik-detik akhir. Nico justru menolak tawaran itu dan memperpanjang masa baktinya di Bilbao.
Langkah ini mengejutkan banyak pihak di internal Barca. Pasalnya, semua sudah siap, bahkan pemeriksaan medis juga dijadwalkan.
Siapa Felix Tainta?
Barcelona meyakini Felix Tainta, agen Nico, sebagai penyebab utama kegagalan transfer ini. Tainta dituding terlalu menekan soal jaminan tertulis untuk pendaftaran pemain.
Pihak klub mulai kehilangan kesabaran setelah negosiasi tak kunjung mencapai kata sepakat. Barca sudah memberikan tawaran, tapi Tainta juga membuka pintu perpanjangan kontrak dengan Athletic.
Tainta bukan sosok asing dalam lingkaran Williams. Ia juga mewakili Inaki Williams dan sudah lama dekat dengan keluarga sang pemain.
Manuver Barca yang Jadi Bumerang
Dalam upaya terakhir, seorang petinggi Barcelona nekat menghubungi Nico langsung lewat WhatsApp. Tujuannya jelas, yakni meminta Nico mengganti agennya.
Dilansir SPORT, isi pesannya tegas, “Tinggalkan Tainta dan pilih Jorge Mendes atau Pini Zahavi sebagai agenmu.” Pesan ini justru menjadi pemicu keretakan.
Respons keluarga Williams langsung keras. Mereka merasa Barca tak menghormati hubungan jangka panjang mereka dengan Tainta.
Mengapa Barca Suka Mendes dan Zahavi?
Di era Joan Laporta, Barcelona dikenal lebih nyaman bernegosiasi dengan agen-agen yang dekat dengan klub. Jorge Mendes dan Pini Zahavi adalah dua nama yang selalu muncul dalam orbit ini.
Langkah menyarankan Nico mengganti agen dianggap bagian dari strategi lama. Namun, tidak semua pemain mau tunduk pada sistem tersebut.
Keluarga Williams jelas menolak ikut permainan. Bagi mereka, kesetiaan terhadap Tainta lebih penting dari kepindahan ke klub besar.
Semua Runtuh dalam Semalam
Begitu pesan itu diterima, semuanya berubah cepat. Hubungan antara Nico dan Barcelona runtuh hanya dalam hitungan...