Liputan6.com, Jakarta Manchester United mengawali Liga Inggris 2025/2026 dengan hasil mengecewakan. Setan Merah harus mengakui keunggulan Arsenal 0-1 di Old Trafford, Minggu (17/8/2025).
Satu-satunya gol dalam laga tersebut lahir dari situasi yang melibatkan blunder Altay Bayindir, namun sang pelatih Ruben Amorim justru melindungi kipernya.
Amorim meyakini bahwa Bayindir tidak sepenuhnya bersalah. Ia menilai kiper asal Turki itu lebih dulu dilanggar William Saliba dalam duel udara sebelum bola disambar Riccardo Calafiori ke gawang. Menurutnya, keputusan wasit untuk mengesahkan gol tersebut sangat merugikan timnya.
Meski demikian, United sebenarnya tampil cukup solid sepanjang pertandingan. Mereka memaksa David Raya melakukan tujuh penyelamatan, terbanyak di pekan pembuka Premier League musim ini. Sayangnya, tumpulnya penyelesaian akhir membuat upaya Bruno Fernandes dkk. sia-sia.
Amorim Tegaskan Keyakinannya pada Bayindir
Keputusan Amorim memainkan Bayindir sejak menit awal sempat memunculkan tanda tanya. Pasalnya, Andre Onana yang biasa jadi pilihan utama absen karena cedera hamstring.
Namun, Amorim menolak anggapan bahwa dirinya keliru dengan meninggalkan Tom Heaton di bangku cadangan.
"Kenapa?" balas Amorim saat ditanya apakah seharusnya memainkan Heaton. Ia kemudian menegaskan bahwa pemilihan Bayindir bukan tanpa alasan, bahkan merujuk pada penampilan gemilang sang kiper saat menghadapi Arsenal di Piala FA Januari lalu.
"Tanpa VAR, itu adalah pelanggaran. Dengan VAR, itu adalah pelanggaran," ucapnya, menyinggung gol kontroversial Arsenal.
Kritik pada Wasit dan Peluang yang Terbuang
Meski membela Bayindir, Amorim tetap mengakui ada aspek yang perlu diperbaiki. "Semua orang perlu meningkatkan kemampuan," ujarnya.
Amorim menekankan bahwa Bayindir seharusnya bisa lebih tegas dalam mengantisipasi bola mati. Namun di sisi lain, Amorim merasa aturan yang longgar terhadap kontak fisik kiper justru merugikan timnya.
Nada serupa dilontarkan kapten United, Bruno Fernandes. Ia menyoroti keras gaya bermain Arsenal yang memanfaatkan kontak fisik saat situasi bola mati.
"Ketika Anda menyentuh kiper dan dia tidak bisa melompat, itu menyulitkan Bayindir," kata Fernandes dengan geram. Namun, keluhan itu tak banyak berarti karena United tetap gagal memaksimalkan peluang besar mereka di depan gawang.
Sumber: Sport Ilustrated