Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala pada awal perkembangan penyakit. Jika kondisi sudah berat, barulah timbul berbagai keluhan.
“Yang perlu diwaspadai, kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala. Seseorang bisa merasa sehat-sehat saja, sampai akhirnya mengalami keluhan berat seperti nyeri dada, sesak napas, atau bahkan serangan jantung mendadak,” kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS EMC Pekayon, Nancy Virginia, mengutip laman EMC, Jumat (18/7/2025).
Dia menjelaskan, kolesterol adalah lemak yang secara alami diproduksi oleh tubuh dan juga berasal dari makanan. Tubuh membutuhkan kolesterol dalam jumlah tertentu untuk membentuk hormon, vitamin D, dan struktur sel.
Namun, jika kadar kolesterol jenis low-density lipoprotein (LDL/kolesterol jahat) terlalu tinggi, maka dapat menumpuk di dinding pembuluh darah. Penumpukan ini membentuk plak yang menyempitkan atau menyumbat aliran darah ke jantung. Inilah yang menjadi awal mula terjadinya penyakit jantung koroner dan serangan jantung.
Menurut Nancy, kolesterol tinggi bukan hanya penyakit lanjut usia (lansia), kelompok usia muda juga bisa mengalaminya akibat beberapa faktor risiko ini:
- Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh (gorengan, fast food, daging berlemak).
- Konsumsi gula berlebih (minuman manis, kue, makanan ultra-proses).
- Jarang olahraga.
- Merokok dan konsumsi alkohol.
- Kurang tidur atau tidur tidak teratur.
- Stres berlebih.
- Kurang konsumsi serat dari buah dan sayur.
- Riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau penyakit jantung.
Menu berikut bisa bantu mengatasi kolesterol segera.
Kolesterol Tinggi Picu Serangan Jantung di Usia Muda
Kolesterol tinggi yang tak ditangani dapat memicu kerusakan pembuluh darah yang bersifat akumulatif. Semakin lama dibiarkan, semakin besar dampaknya.
Termask dampak pada serangan jantung di usia muda yang sering datang tiba-tiba dan bisa lebih fatal karena tidak terdeteksi sejak dini.
Kesehatan jantung yang baik meningkatkan energi, fokus, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Perubahan gaya hidup lebih efektif jika dimulai sejak usia muda, sebelum terjadi kerusakan organ.
Cara Jaga Kesehatan Jantung Sejak Dini
Guna menjaga kesehatan jantung sejak dini, Nancy memberikan beberapa tips, yakni:
- Rutin cek kolesterol, tekanan darah, dan gula darah, terutama jika memiliki riwayat keluarga.
- Pola makan seimbang: perbanyak konsumsi buah, sayur, ikan, biji-bijian, dan kurangi makanan olahan.
- Olahraga teratur minimal 30 menit aktivitas fisik sedang, 5 kali per minggu.
- Hindari merokok dan batasi konsumsi alkohol.
- Manajemen stres, luangkan waktu untuk relaksasi, hobi, atau teknik seperti meditasi.
- Tidur cukup dan berkualitas (7–9 jam per malam).
Konsultasi ke Dokter Spesialis Jantung
Nancy juga menyarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis jantung jika:
- Hasil laboratorium menunjukkan kolesterol total > 200 mg/dL atau LDL (kolesterol jahat) > 130 mg/dL.
- Sering merasa cepat lelah, nyeri dada, jantung berdebar, atau napas pendek saat beraktivitas.
- Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, stroke, atau kolesterol tinggi.
- Memiliki faktor risiko lain seperti obesitas, diabetes, atau hipertensi.
“Jangan tunggu sampai terlambat. Kolesterol tinggi di usia muda adalah sinyal penting untuk mulai menjalani gaya hidup sehat dan memeriksakan kesehatan jantung secara berkala. Semakin cepat kita peduli, semakin besar peluang untuk hidup panjang, sehat, dan produktif,” pungkas Nancy.