Manchester United Pasif di Bursa Transfer Musim Panas 2025, Ruben Amorim Perlu Siapkan Rencana Cadangan

Liputan6.com, Jakarta - Manchester United seharusnya berbenah untuk menyambut musim 2025/2026. Bagaimana tidak, musim lalu mereka hanya mampu finis pada urutan ke-15 di Premier League. Hasil tersebut tentunya tak pantas bagi tim yang pernah merajai Liga Inggris.

Setan Merah nampak tak berbuat banyak untuk mendatangkan pemain. Padahal, bursa transfer Liga Inggris sudah dibuka sejak 1 Juni 2025 lalu. Momen ini seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menambah kekuatan tim yang bermarkas di Old Trafford tersebut.

Sejauh ini, mereka baru mendatangkan satu penyerang asal Brasil, Matheus Cunha, setelah menebus klausul rilisnya sebesar 62,5 juta pounds dari klub asal Inggris lainnya, Wolverhampton Wanderers.

Pasifnya pergerakan MU dalam bursa transfer kali ini tentunya akan menambah beban Amorim. Dengan Premier League bergulir dalam waktu dekat, penting bagi Amorim untuk punya rencana cadangan, andai-andai ia tak diberi banyak pemain tambahan.

Minimnya transfer tentunya memaksa Amorim untuk kembali memberi kesempatan pada pemain lapis kedua dan ketiga, meskipun banyak di antara mereka tidak cukup pantas berada di skuad Setan Merah.

Saat ini, skuad lapis United diisi nama-nama seperti Altay Bayindir, Luke Shaw, hingga Rasmus Hojlund. Amorim dapat memanfaatkan mereka sebagai opsi dari bangku cadangan.

Juru taktik asal Portugal tersebut perlu menentukan secara bijak mana pemain yang pantas untuk bertahan. Ia juga harus dapat memastikan bahwa para pemain pilihan kedua dan ketiga ini akan mendapat menit bermain yang layak di musim depan.

Manchester United memisahkan 5 pemain mereka dari program latihan tim utama selama pramusim. Mereka beralasan karena pemain-pemain ini telah memberi tahu klub keinginan mereka untuk pindah pada musim depan.

Pemain-pemain yang dimaksud adalah Jadon Sancho, Tyrell Malacia, Marcus Rashford, Antony, dan Alejandro Garnacho.

Diyakini bahwa salah satu penyebab pemain-pemain ini ingin pindah adalah karena ketidakcocokan mereka dengan Amorim. Bahkan, seluruh pemain tersebut dipinjamkan ke berbagai klub Eropa pada musim kemarin.

Jika tak ada opsi lain, Amorim perlu mencoba berkomunikasi dengan para pemain ini untuk mengubah keputusan mereka dan dapat kembali berkontribusi bersama Setan Merah di musim depan.

Inkosistensi tim yang bermarkas di Old Trafford pada musim lalu memang disebabkan oleh banyak faktor seperti cedera, performa pemain, hingga jadwal yang padat.

Meski begitu, salah satu kelemahan United sebenarnya terletak pada kemampuan pemain mereka menerapkan strategi Amorim. Pergantian pelatih pada pertengahan musim lalu berdampak cukup signifikan dalam penerapan taktik di lapangan.

Ajang pramusim kali ini dapat dipakai oleh Amorim untuk menyempurnakan taktiknya. Ia hanya perlu perbaiki kekurangan strateginya di musim lalu dan pastikan para pemainnya mampu menerapkan perintahnya di pertandingan.

Absennya Setan Merah dari kompetisi Eropa dapat memberikan ruang bagi Amorim untuk dapat lebih fokus dalam memperbaiki performa timnya. Kini, ia hanya perlu memastikan timnya dapat kembali ke papan atas di musim depan.