Kisah Eks Kapolri Jenderal Hoegeng Dicopot karena Bongkar Kasus Penyelundupan Mobil

1 month ago 13
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam momentum HUT Bhayangkara ke-79, sosok Jenderal Hoegeng Imam Santoso, Kapolri kelima yang menjabat dari 1968 hingga 1971 tak bisa dipisahkan dari sejarah institusi kepolisian. Ia dikenang sebagai figur yang menjunjung tinggi kejujuran dan integritas. Namun, ia dicopot Presiden Soeharto pada 2 Oktober 1971.

Menurut laporan Majalah Tempo edisi Sabtu, 14 Agustus 2021: Hoegeng Bukan Dongeng, Jenderal Hoegeng terpaksa pensiun oleh Presiden Soeharto setelah mengungkap kasus penyelundupan mobil yang melibatkan pengusaha kelas kakap saat itu, Robby Tjahjadi.

Mulanya Hoegeng menganggap penyelundupan mobil mewah itu sebagai kasus biasa. Namun, belakangan ia mulai menyadari terdapat pihak yang tidak senang ketika polisi ikut campur ke dalam kasus itu. Ia juga mendapati banyak pejabat yang ingin melepas Robby.

Penyelundupan itu dicurigai melibatkan sejumlah tentara dan personel bea cukai. Kasus penyelundupan mobil mewah ini pun membuat hubungan Hoegeng dengan Soeharto menjadi semakin renggang. Itu merupakan kasus terbesar dan terakhir yang ditangani Hoegeng. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 2 Oktober 1971, Hoegeng Iman Santoso pun resmi lengser dari posisinya sebagai Kapolri, Dua belas hari sebelum hari ulang tahunnya yang ke-50, ia digantikan Mohammad Hasan yang kala itu berusia 2 tahun lebih tua dibanding Hoegeng, yakni 51 tahun

Usai Hoegeng lengser, Robby Tjahjadi pun akhirnya berhasil diseret ke pengadilan dan mendapat vonis bui 10 tahun.

Setelah pensiun, Jenderal Hoegeng mengalami krisis finansial yang membuatnya tidak mampu membeli rumah atau sebidang tanah untuk tempat tinggal. Walaupun pernah menduduki berbagai posisi tinggi sebelum menjabat sebagai Kapolri, kondisi keuangan Hoegeng tetap terbatas. Saat ia diberhentikan, semua fasilitas dinas seperti rumah dan mobil harus dikembalikan.

Kapolri penggantinya, Mohamad Hasan, akhirnya meminjamkan sebuah rumah di Jalan Muhammad Yamin kepada keluarga Hoegeng. Beberapa Kapolda juga turut membantu dengan urunan untuk membelikan satu unit mobil bagi Hoegeng.

Hoegeng kemudian memenuhi kebutuhan ekonominya dengan berbagai cara, seperti melukis, menjadi pembicara dalam program dialog radio di Elshinta, serta tampil sebagai vokalis dan pemain ukulele di grup musik Hawaiian Seniors. Acara dialog radio yang ia buat sendiri diberi nama Little Thing Mean a Lot, berisi perbincangan santai dengan berbagai kalangan tentang kehidupan sehari-hari dan berhasil menarik banyak pendengar. Grup musiknya pun semakin dikenal dan menjadi program rutin di TVRI.

Namun, Hoegeng kembali menghadapi kesulitan ketika dirinya termasuk dalam daftar 50 tokoh yang menandatangani Petisi 50 pada 5 Mei 1980, sebuah pernyataan keprihatinan terhadap cara Presiden Soeharto menggunakan Pancasila untuk menyerang lawan politik. Akibatnya, siaran radionya dihentikan tanpa penjelasan, begitu pula dengan acara musiknya di televisi.

Setelah itu, untuk mencukupi kebutuhan keluarga, Hoegeng mengandalkan hasil dari menjual lukisan. Ia mampu menyelesaikan hingga empat lukisan dalam sebulan, dan dari hasil tersebut, ia dapat membiayai pendidikan anak-anaknya.

Perjalanan Hidup Hoegeng

Menurut Majalah Tempo edisi 14 Agustus 2021, Hoegeng berasal dari Pekalongan. Ayahnya, Sukarjo Hatmodjo, pernah menjabat sebagai kepala kejaksaan di kota tersebut. Saat masih kecil, Hoegeng akrab disapa “bugel” karena tubuhnya yang gemuk. Seiring waktu, panggilan itu berubah menjadi “bugeng” lalu menjadi “hugeng.”

Hoegeng menempuh pendidikan di berbagai tempat. Ia bersekolah di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Pekalongan, lalu melanjutkan ke Algemeene Middelbare School (AMS) di Yogyakarta. Saat di Yogyakarta, ia sempat membentuk grup musik Hawaiian yang turut membantunya mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Saat menjabat sebagai kepala kepolisian, Hoegeng melakukan banyak pembenahan, khususnya dalam struktur organisasi di lingkungan Mabes Polri. Kariernya di kepolisian semakin menanjak setelah mengikuti Kursus Orientasi di Provost Marshal General School, Military Police School, Port Gordon, Georgia, Amerika Serikat pada tahun 1950.

Beberapa jabatan penting yang pernah diembannya antara lain Kepala DPKN Kantor Polisi Jawa Timur di Surabaya pada 1952 dan Kepala Bagian Reserse Kriminal Kantor Polisi Sumatra Utara di Medan pada 1956. Puncak kariernya terjadi saat ia ditunjuk menjadi Kepala Kepolisian Negara pada 5 Mei 1968, menggantikan Soetjipto Joedodihardjo. Ia menjabat hingga 2 Oktober 1971, lalu digantikan oleh Mohamad Hasan.

Hoegeng meninggal di usia 82 tahun pada 15 Juli 2004 di Jakarta dan dimakamkan di Taman Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Giri Tama, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ryzal Catur Ananda dan Asma Amirah ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article