TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sufmi Dasco Ahmad mengklaim penurunan angka kemiskinan merupakan tujuan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pernyataan politikus Partai Gerindra itu merespons pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa tingkat kemiskinan nasional pada Maret 2025 menurun dibandingkan angka enam bulan lalu pada September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Memang tujuan dari pemerintahan yang belum lama ini adalah antara lain menurunkan tingkat kemiskinan,” ucap Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 25 Juli 2025. “Dan upaya-upaya itu terus dilakukan oleh pemerintahan pada saat sekarang.”
Dasco pun mengatakan akan meminta BPS untuk menjelaskan lebih detail soal data kemiskinan kepada pimpinan DPR dan komisi yang bersangkutan. Penjelasan ini supaya parlemen lebih memahami substansi mengenai data kemiskinan yang baru dirilis hari ini. Menurut Dasco, parlemen juga akan mengkaji secara komprehensif masukan-masukan yang diberikan BPS.
BPS menyampaikan tingkat kemiskinan nasional pada Maret 2025 berada di level 8,47 persen atau sebanyak 23,85 juta orang. Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono mengatakan angka ini menurun 0,20 juta orang atau 0,10 persen poin dibandingkan September 2024 yang tercatat sebanyak 24,06 juta orang atau setara 8,57 persen.
Ateng mengatakan ada disparitas tingkat kemiskinan antara perkotaan dan pedesaan. “Pada Maret 2025, tingkat kemiskinan perkotaan sebesar 6,73 persen, sedangkan kemiskinan pedesaan sebesar 11,03 persen,” kata dia dalam jumpa pers di Kantor BPS, Jakarta, Jumat, 25 Juli 2025.
Meski demikian, persentase penduduk miskin di perkotaan tercatat naik dibandingkan pada September 2024 yang tercatat 6,66 persen. Sementara itu, persentase penduduk di pedesaan justru mengalami penurunan dari yang sebelumnya 11,34 persen pada September 2024.
Anastasya Lavenia Yudi berkontribusi dalam penulisan artikel ini