:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5284794/original/046238300_1752648353-1.jpg)
1/8
Aktivis dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) dan mahasiswa memasang instalasi berbentuk jantung dan paru-paru yang rusak akibat terpapar sampah mikroplastik dalam sebuah protes untuk meningkatkan kesadaran akan dampak plastik sekali pakai terhadap lingkungan dan kesehatan manusia di Surabaya, Rabu 16 Juli 2025. (Juni KRISWANTO/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5284795/original/086099900_1752648356-2.jpg)
1/8
Puluhan aktivis dan peneliti dari lembaga kajian ekologi dan konservasi lahan atau Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) melangsungkan aksi tolak sampah plastik di Surabaya, Rabu 16 Juli 2025. (Juni KRISWANTO/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5284796/original/098409600_1752648359-3.jpg)
1/8
Aksi ini untuk kembali mengingatkan masyarakat terkait dampak buruk dari sampah plastik. (Juni KRISWANTO/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5284797/original/004733500_1752648363-4.jpg)
1/8
Aksi ini juga menjadi seruan kepada semua pihak untuk menolak polusi plastik. Karena diketahui, masih banyak wilayah di Indonesia yang belum memiliki kepedulian dalam penanganan dan penanggulangan sampah plastik. (Juni KRISWANTO/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5284798/original/039988600_1752648367-5.jpg)
1/8
Diketahui, polusi dari plastik sangat berbahaya bagi lingkungan karena bisa menyebar di sungai hingga udara, dan bisa menyebabkan ikan-ikan terkontaminasi oleh mikroplastik. (Juni KRISWANTO/AFP)