Liputan6.com, Jakarta Rasmus Hojlund semakin mantap mempertimbangkan hengkang dari Manchester United. Striker 22 tahun asal Denmark itu kini mulai terbuka untuk menutup babak kariernya di Old Trafford.
Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, awalnya Hojlund ingin bertahan meski Benjamin Sesko datang. Namun, setelah pertemuan dengan klub melalui agensinya SEG, ia mendapat kepastian bahwa dirinya tidak masuk rencana Ruben Amorim musim ini.
Isyarat itu makin jelas saat ia tak dimainkan sama sekali di laga uji coba melawan Fiorentina akhir pekan lalu. Situasi ini menjadi kabar baik untuk AC Milan yang menempatkan Hojlund di daftar teratas target striker baru.
Kontak Semakin Intens
Milan bergerak cepat dengan menjalin komunikasi intensif dalam dua hari terakhir. Mereka menghubungi MU melalui perantara dan juga langsung dengan pihak Hojlund.
Formula transfer yang disepakati adalah pinjaman dengan opsi beli. Milan menilai harga sang striker di kisaran €35 juta (sekitar Rp624 miliar) dengan biaya pinjaman €3-4 juta (Rp53-71 miliar) dan opsi beli €30-32 juta (Rp535-571 miliar).
Perbedaan Angka
MU menginginkan biaya pinjaman minimal €7-8 juta (Rp124-142 miliar). Total nilai transfer yang mereka patok mencapai €40-45 juta (Rp713-802 miliar) termasuk bonus.
Meski ada selisih angka, celah itu diyakini bisa segera ditutup jika Hojlund memberi lampu hijau. Daya tarik mengenakan seragam Rossoneri semakin kuat bagi sang striker.
Tanda-tanda Pergerakan
Kemarin, terlihat indikasi jelas bahwa negosiasi bergerak ke arah positif. Koni De Winter sedang berada di Casa Milan, sementara Igli Tare muncul di Milanello untuk berbicara dengan Allegri.
Negosiasi sudah masuk tahap panas, dan Allegri bisa berperan dengan menghubungi Hojlund secara langsung. Milan ingin menuntaskan kesepakatan ini sebelum akhir pekan.
Kejar Sebelum Direbut Klub Lain
Kini, Milan harus bergerak cepat sebelum klub lain menggoda Hojlund, apalagi Rossoneri musim ini tidak bermain di kompetisi Eropa.
Jika ada klub Liga Champions yang masuk, peluang Milan bisa menurun. Oleh karena itu, pendekatan kilat seperti saat mendatangkan De Winter menjadi kunci keberhasilan mereka kali ini.
Sumber: La Gazzetta dello Sport, Sempre Milan