Definisi Kaya dan Miskin Menurut Rasulullah

1 day ago 9
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu ketika, Nabi Muhammad SAW berpesan kepada sahabat-sahabatnya. Pesan beliau secara metaforis, tidak ada makanan yang lebih baik dari apa yang diperoleh dari keringat sendiri. "Nabi Daud tidak pernah makan kecuali dari hasil tangannya sendiri," demikian beliau menyuguhkan contoh.

Para sahabat Nabi mengalami pentingnya kemandirian, terutama sesudah hijrah dari Makkah. Abdurrahman bin Auf, misalnya. Setibanya di Madinah, ia sempat ditawari oleh Sa'ad bin Rabi', seorang Anshar, untuk mengambil separuh dari kekayaannya.

Namun, Abdurrahman bin Auf tidak segera menerima tawaran itu. Alih-alih menerima langsung, ia hanya meminta kepada sang sahabat Anshar agar ditunjuki jalan ke pasar untuk berdagang.

Seorang Mukmin adalah pribadi yang selalu mandiri, bekerja keras, tidak segera menyerah pada keadaan, dan tidak mudah tergantung kepada orang lain. Baginya, sempitnya lapangan kerja bukan penghalang, melainkan pemicu semangat untuk membuka lahan-lahan baru yang lebih menjanjikan.

Dalam jiwanya terpatri firman Allah SWT. "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (QS ar-Rad: 11).

Untuk membangun kemandirian ini, Rasulullah SAW selalu menegaskan kepada sahabat-sahabatnya bahwa tangan yang di atas (memberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah (mengemis atau meminta) (HR Bukhari-Muslim).

Pernyataan ini tidak saja Rasulullah SAW sampaikan di atas mimbar, melainkan juga dalam pertemuan secara pribadi dengan sahabat-sahabatnya. Dalam sebuah riwayat, seperti diceritakan Abu Hurairah, Nabi SAW suatu hari menyampaikan kepada sahabat-sahabatnya hakikat kemiskinan dan kekayaan.

Kata beliau, yang disebut miskin bukan mereka yang tidak punya sesuap atau dua suap makanan, tidak punya sebiji atau dua biji kurma, melainkan mereka yang meminta-minta (HR Bukhari-Muslim).

Sedangkan yang disebut kaya, masih kata Rasulullah SAW, bukan mereka yang mempunyai harta yang melimpah, melainkan mereka yang puas atas pemberian Allah sekalipun sedikit (HR Bukhari-Muslim).

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, "Berbahagialah mereka yang masuk Islam. Mereka dikaruniai kemampuan untuk tidak mengemis, dan selalu puas dengan apa yang diberikan Allah kepadanya.'' (HR Muslim). Auf bin Malik menceritakan bahwa ia --dengan ditemani beberapa orang-- pernah menemui Rasulullah SAW.

Ketika itu Rasulullah tiba-tiba mengajak mereka berbaiat. Mereka kaget karena merasa pernah melakukan baiat. Namun, karena Rasulullah mengulang ajakannya itu hingga tiga kali, akhirnya mereka mengajukan tangannya untuk baiat.

Yang menarik, setelah baiat untuk bertauhid sekaligus meninggalkan syirik, serta baiat melaksanakan shalat lima waktu, Rasulullah berbisik dengan suara pelan tapi tegas, mengucapkan baiat untuk tidak meminta-minta kepada orang lain. (HR Muslim).

Sikap (baiat) Rasulullah yang demikian itu tidak hanya membangun komitmen agar kita selalu mandiri dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Tapi, juga memberi penekanan agar kita sebagai umatnya bersinergi secara maksimal untuk membangun masyarakat yang ber-ta'wun fil birri wat-taqwa, saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan; bukan saling menindas dan menzalimi.

sumber : Hikmah Republika oleh Ustaz Amir Faishol Fath

Read Entire Article