Home > Kebijakan Friday, 01 Aug 2025, 15:30 WIB
Sejauh ini, Konvensi Hong Kong telah diratifikasi oleh 24 negara.

ShippingCargo.co.id, Jakarta — Dunia pelayaran dan industri daur ulang kapal mencatat tonggak sejarah baru. Kapal R PISCES menjadi kapal pertama di dunia yang menerima Sertifikat International Ready for Recycling (IRRC) setelah Konvensi Internasional Hong Kong untuk Daur Ulang Kapal yang Aman dan Ramah Lingkungan (HKC) resmi berlaku bulan lalu.
Sertifikat ini diterbitkan oleh GMS — perusahaan pembeli kapal untuk daur ulang terbesar di dunia — dan Liberian Registry, serta menandai implementasi pertama Konvensi yang telah dinantikan sejak lama.
Kapal tersebut akan didaur ulang di Leela Responsible Recycling LLP, fasilitas daur ulang bersertifikat yang berlokasi di Alang, India. Proses sertifikasi menegaskan bahwa kapal telah memenuhi seluruh persyaratan HKC, termasuk Inventaris Bahan Berbahaya, Rencana Daur Ulang Kapal, serta pemilihan galangan daur ulang yang sah dan bersertifikat.
“IRRC pertama ini membuktikan bahwa kepatuhan terhadap regulasi dan daur ulang aset secara bertanggung jawab bisa dicapai melalui persiapan, pengetahuan teknis, dan kolaborasi,” ujar Faidon Panagiotopoulos, Senior Trader GMS, per gCaptain.
Sementara itu, Vishaal Raj Soni, CEO Leela Group, menyebut pencapaian ini sebagai standar baru dalam praktik daur ulang kapal global. “Ini menjadi tolok ukur bagi masa depan industri daur ulang kapal yang lebih aman dan transparan,” ujarnya.
Konvensi Hong Kong kini telah diratifikasi oleh 24 negara, mewakili 57,15 persen total tonase pelayaran dunia. Negara-negara besar seperti Jepang, Liberia, Panama, Marshall Islands, serta negara pengolah kapal utama seperti India, Bangladesh, Pakistan, dan Turki telah bergabung.
Konvensi ini menetapkan standar menyeluruh untuk menjamin keselamatan pekerja, perlindungan lingkungan, dan akuntabilitas proses dalam industri yang selama ini kerap dipertanyakan praktiknya.
Langkah ini membuka jalan menuju industri pelayaran global yang lebih bertanggung jawab, menjadikan daur ulang kapal bukan hanya akhir dari masa pakai sebuah kapal, tetapi awal dari siklus baru yang lebih hijau dan aman.