Aliansi 98 Ancam Geruduk Kementerian Kebudayaan Jika Fadli Zon Tak Minta Maaf

1 month ago 27
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Organ 98 mendesak Menteri Kebudayaan Fadli Zon meminta maaf secara terbuka atas pernyataannya soal pemerkosaan massal 1998 hanya rumor belaka. Mereka mengancam akan mengerahkan 15.000 massa untuk menggeruduk gedung Kementerian Kebudayaan jika Fadli masih bergeming.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jika dalam 30 hari Fadli tidak menyampaikan permintaan maaf, kami akan menggelar aksi nasional dan melakukan mobilisasi aksi serentak di berbagai kota di Indonesia," ujar anggota aliansi, Jimmy Fajar, dalam Konferensi Pers di Graha Pena 98, Jakarta, Rabu, 18 Juni 2025. 

Aliansi juga menuntut agar Presiden Prabowo Subianto segera memberhentikan Fadli dari jabatannya. Menurut Jimmy, Fadli telah berulang kali melakukan blunder dalam berbagai pernyataannya. Dalam konteks ini, Fadli dinilai melakukan kesalahan fatal dengan meragukan keberadaan peristiwa keji pada perempuan Tionghoa itu.

Padahal, kata Jimmy, berdasarkan data dan kesaksian berbagai lembaga independen, baik nasional maupun internasional, termasuk investigasi resmi negara pada masa Presiden Habibie telah menyatakan dengan tegas bahwa pemerkosaan tersebut benar adanya. 

Dengan mengatakan itu, Fadli dinilai secara tidak langsung telah melakukan kekerasan kedua terhadap korban. "Presiden Prabowo mengatakan bahwa banyak Menteri yang salah omong, mungkin kali ini adalah kesekian kalinya Menteri yang salah omong lagi, kemungkinan besar salah pilih," kata Jimmy. 

Selain itu, para aktivis reformasi itu juga meminta pemerintah memberhentikan proyek penulisan ulang sejarah nasional yang akan diterbitkan 17 Agustus mendatang. Menurut mereka, sejarah seyogyanya ditulis dan diinisiasi oleh para pakar di bidangnya. 

Penulisan yang diinisiasi oleh negara semakin menunjukkan adanya upaya pemutihan dosa masa lalu, yaitu dengan menghapus berbagai macam pelanggaran yang melibatkan para penguasa saat ini. Aliansi juga meyakini ada agenda lebih besar dari penghapusan kejahatan itu. "Satu di antaranya dijadikan alat untuk bisa memberikan gelar pahlawan kepada Soeharto," kata Jimmy. 

Adapun sebelumnya, Fadli Zon menjelaskan bahwa keraguannya atas peristiwa pemerkosaan massal berangkat dari ketiadaan fakta hukum yang membuktikan kasus tersebut. 
Menurut Fadli, temuan yang disimpulkan oleh Gabungan Pencari Fakta-tim investigasi yang dibentuk oleh Pemerintahan Presiden Habibie kala itu, tidak memiliki basis data dan bukti yang kuat.

"TGPF ketika itu hanya menyebut angka tanpa data pendukung yang solid baik nama, waktu, peristiwa, tempat kejadian atau pelaku," ucap Fadli Zon melalui keterangan tertulis pada Senin, 16 Juni 2025. 

Read Entire Article