Liputan6.com, Jakarta Imunisasi DPT penting untuk melindungi anak dari difteri, pertusis, dan tetanus. Meski umumnya aman, penting bagi orang tua mengenali tanda bahaya setelah imunisasi DPT yang mungkin terjadi.
Reaksi ringan seperti demam dan bengkak biasa terjadi, tapi tanda bahaya setelah imunisasi DPT seperti kejang atau tangisan terus-menerus lebih dari tiga jam perlu diwaspadai dan segera diperiksakan.
Pemahaman tentang tanda bahaya setelah imunisasi DPT dapat membantu orang tua bertindak cepat jika muncul gejala yang tidak biasa setelah vaksinasi. Pencegahan dan respon cepat sangat penting demi keselamatan anak.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan lengkap tanda bahaya setelah imunisasi DPT, Rabu (30/7/2025).
Efek Samping Ringan Imunisasi DPT
Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal Pendidikan Keperawatan dan Kebidanan, 01 (2), 2021, imunisasi sangat penting untuk tubuh seseorang agar kebal dari penyakit. Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit.
Kusumawati (2017) masih dari sumber yang sama, tujuan pemberian imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit.
Marimbi (2010) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol.10, No.20, Juli 2020, imunisasi DPT adalah suatu vaksin yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Difteri disebabkan bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius dan fatal. Penyakit ini mudah menular melalui batuk atau bersin.
Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran udarayang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertussis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak. Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang.
Efek samping ringan setelah vaksin DPT di antaranya:
1. Kemerahan di Area Suntikan
Biasanya muncul beberapa jam setelah vaksinasi. Area bekas suntikan bisa tampak merah, terasa hangat, atau sedikit bengkak.
2. Nyeri atau Bengkak Ringan
Anak mungkin merasa nyeri saat lengan disentuh atau digerakkan. Ini adalah reaksi normal dan biasanya membaik dalam 1–2 hari.
3. Demam Ringan
Suhu tubuh anak bisa naik menjadi 37,5°C–38,5°C dalam 1–2 hari setelah imunisasi. Demam ini sering kali hanya berlangsung singkat.
4. Anak Menjadi Rewel atau Mudah Menangis
Beberapa anak akan lebih sensitif atau rewel setelah disuntik, biasanya karena rasa tidak nyaman di tubuhnya.
5. Rasa Lelah atau Mengantuk
Anak bisa tampak lebih mengantuk atau lemas dari biasanya, tetapi akan kembali normal dalam waktu singkat.
6. Penurunan Nafsu Makan
Nafsu makan anak mungkin sedikit berkurang selama 1–2 hari setelah imunisasi.
7. Muncul Benjolan Kecil di Area Suntikan
Kadang muncul benjolan kecil yang lunak, biasanya akan hilang dalam beberapa hari hingga minggu.
Tanda Bahaya Setelah Imunisasi DPT
Mengutip buku berjudul Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap oleh Eva Yusnita Nasution, imunisasi DPT dasar diberikan 3 kali sejak anak umur dua bulan dengan interval 4-6 minggu. DPT 1 diberikan umur 2-4 bulan, DPT 2 umur 3-5 bulan, dan DPT 3 umur 4-6 bulan. Imunisasi DPT pada bayi tiga kali (3 dosis) akan memberikan imunitas atau sampai 3 tahun.
Berikut ini tanda bahaya imunisasi DPT:
1. Demam Tinggi di Atas 39°C
Demam adalah reaksi umum setelah imunisasi, namun bila suhu tubuh anak mencapai 39°C atau lebih—bahkan hingga 40–40,5°C—dan tidak turun dalam 48 jam atau berlangsung lebih dari 3 hari, hal ini tergolong tanda bahaya yang perlu dikonsultasikan ke dokter.
2. Kejang atau Kejang Demam
Kejang, baik karena demam maupun sebab lainnya, merupakan reaksi serius yang jarang namun bisa terjadi. Bila anak mengalami kejang setelah imunisasi, segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut.
3. Reaksi Alergi Berat (Anafilaksis)
Anafilaksis adalah reaksi alergi parah yang bisa muncul dalam beberapa menit hingga jam setelah imunisasi. Gejalanya meliputi pembengkakan wajah atau tenggorokan, sesak napas, mengi, gatal-gatal hebat, suara serak, jantung berdebar cepat, hingga syok atau pingsan. Ini merupakan kondisi darurat medis.
4. Perubahan Kesadaran atau Lemas Ekstrem
Jika anak tampak sangat lemas, kesadarannya menurun, atau tampak mengantuk berlebihan secara tidak biasa, ini bisa menjadi tanda gangguan serius yang perlu segera dievaluasi oleh tenaga kesehatan.
5. Tidak Mau Makan atau Minum Sama Sekali
Anak yang benar-benar menolak menyusu, makan, atau minum setelah imunisasi dan berlangsung terus-menerus bisa mengindikasikan adanya gangguan sistemik yang perlu diperiksa lebih lanjut.
6. Menangis Terus-Menerus
Lebih dari 3 Jam Tangisan intens yang tak kunjung reda hingga lebih dari tiga jam bisa menandakan rasa nyeri ekstrem atau reaksi saraf tertentu. Ini termasuk dalam salah satu tanda bahaya yang jarang, namun harus segera dilaporkan.
7. Pembengkakan Hebat di Area Suntikan
Sedikit bengkak adalah hal yang wajar, namun jika bengkak menjadi sangat besar, kemerahan menyebar luas, dan terasa sangat nyeri, bisa jadi ini adalah reaksi lokal berat yang memerlukan perhatian medis.
8. Gangguan Saraf dalam 7 Hari setelah Imunisasi
Dalam kasus yang sangat jarang, imunisasi DPT bisa memicu gangguan saraf seperti encephalopathy (gangguan otak akut). Gejala bisa meliputi kejang berulang, kehilangan kesadaran, atau gerakan tubuh yang tidak normal.
9. Pusing Berat, Lemas Mendadak, atau Pingsan
Meskipun lebih umum pada usia lebih besar, reaksi berupa pusing berat, badan terasa lemah tiba-tiba, atau bahkan kehilangan kesadaran juga perlu ditindaklanjuti, terutama jika disertai gejala lain seperti sesak napas atau detak jantung cepat.
Orang tua perlu bersikap waspada dan segera membawa anak ke fasilitas kesehatan apabila muncul gejala yang mencurigakan. Penanganan medis yang cepat sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi serius.
Sumber:
- Kajian berjudul Konseling pada Ibu tentang Imunisasi DPT dipublikasikan di Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol.10, No.20, Juli 2020
- Kajian berjudul Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Dan Pengetahuan Terhadap Sikap OrangTua Dalam Pemberian Imunisasi Dasar...