YLBHI Desak DPR Panggil Kapolri Soal Kekerasan Aparat terhadap Massa Aksi Penolak RUU TNI

1 week ago 11
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI mendesak DPR memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo guna dimintai keterangan atas masifnya kekerasan terhadap massa aksi penolakan Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) pada 15-28 Maret 2025 lalu. Seruan itu disampaikan Ketua Bidang Advokasi YLBHI Zainal Arifin dalam konferensi pers bersama Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) di kantor Kontras, Kamis, 10 April 2025.

Menurut Zainal, kekerasan yang dilakukan aparat terhadap warga negara dalam aksi unjuk rasa menolak RUU TNI itu sudah melampaui batas kewenangan dan prinsip demokrasi. Dia juga mengatakan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap masyarakat yang menyuarakan aspirasi juga tak sekali dua kali terjadi, melainkan tindakan yang terus berulang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dengan jumlah korban yang mencapai ratusan di berbagai wilayah, seharusnya hari ini Kapolri diundang oleh DPR, dong. Untuk memastikan kenapa kemudian hak konstitusional yang tercantum secara jelas dan menjadi hal yang dasar dalam demokrasi itu bisa dinodai dan aparat bisa melakukan (kekerasan) sedemikian rupa terhadap warga negara,” ujar Zainal.

YLBHI bersama 18 kantor LBH di seluruh Indonesia mencatat telah terjadi kekerasan aparat di 72 titik lokasi selama gelombang aksi penolakan RUU TNI berlangsung. Ia menilai, absennya respons dari DPR justru memperlihatkan krisis fungsi pengawasan lembaga legislatif terhadap aparat penegak hukum.

“Jangan-jangan ini bagian dari skenario mempertahankan status quo lewat kekerasan. Karena kalau tidak, kenapa parlemen diam saja saat rakyat dipukuli secara masif?” kata Zainal.

Ia juga menyinggung urgensi reformasi kelembagaan di tubuh Polri yang lebih mendasar. Menurutnya, revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) saja tak cukup untuk mencegah aparat bertindak sewenang-wenang.

“Selama polisi masih bisa menggeledah, menangkap, dan memukul warga sesuka hati tanpa mekanisme kontrol, maka kita perlu bicara lebih jauh: bukan hanya reformasi Polri, tapi pembenahan total sistem hukum dan demokrasi,” ucap dia.

Dalam kesempatan yang sama, anggota Divisi Hukum Kontras Muhammad Yahya Ihyaroza menyebut sebagian besar korban kekerasan adalah mahasiswa. Data Kontras menunjukkan 15 mahasiswa mengalami luka-luka dan 8 lainnya ditahan dalam aksi pada 15–24 Maret 2025.

Yahya juga menyinggung kehadiran personel gabungan dari Polri, TNI, dan unsur Pemda DKI yang dikerahkan dalam pengamanan aksi, khususnya di Jakarta. “Kami mencatat ada sekitar 5.021 personel gabungan di sidang paripurna 20 Maret. Aktor dominan kekerasan yang kami identifikasi berasal dari institusi kepolisian dan militer, bahkan ada dari Pemda DKI,” kata dia.

Read Entire Article