Liputan6.com, Jakarta Tottenham dan Manchester United bukan dua tim yang asing satu sama lain. Mereka sudah saling jegal sejak 1899, dengan total 204 pertemuan. Namun, final Liga Europa 2024/25 di San Mames akan menjadi kali pertama mereka bentrok di level antarklub Eropa.
Laga ini dijadwalkan kick-off Kamis, 22 Mei 2025 pukul 02.00 WIB. Secara historis, MU jauh lebih unggul dari Tottenham. Akan tetapi, tren terbaru memberi harapan bagi pasukan Ange Postecoglou.
Dalam enam duel terakhir, Spurs tak pernah kalah dari Setan Merah. Musim ini, mereka bahkan selalu menang dalam tiga pertemuan.
Dominasi Lama MU, tapi Tak Lagi Mutlak
Pertemuan perdana terjadi pada 28 Januari 1899 di Piala FA. Saat itu, MU masih bernama Newton Heath dan bermain imbang 1-1 di London. Empat hari kemudian, Tottenham menang 5-3 dalam partai ulangan.
Namun, kemenangan itu menjadi pengecualian di awal rivalitas. Dalam sembilan duel selanjutnya, Spurs hanya sekali menang. Hingga kini, MU mencatat 96 kemenangan dibanding 57 milik Tottenham dari 204 laga.
Rentetan 26 laga tanpa kekalahan antara 2001 hingga 2009 menunjukkan betapa dominannya Setan Merah. Akan tetapi, situasi kini telah berubah drastis.
3 Pertemuan, 3 Kemenangan Tottenham
Tottenham mengawali musim ini dengan kemenangan telak 3-0 di Old Trafford. Bruno Fernandes diganjar kartu merah, sementara Brennan Johnson, Dejan Kulusevski, dan Dominic Solanke mencetak gol.
Bulan Desember, Spurs menang 4-3 di Carabao Cup. Meski sempat unggul 3-0, mereka nyaris disamakan setelah MU mencetak tiga gol di babak kedua.
Pertemuan terakhir di Februari juga milik Spurs. Gol cepat James Maddison menjadi pembeda dalam duel sengit yang diwarnai penyelamatan gemilang dan peluang terbuang.
Rekor Postecoglou yang Solid Lawan MU
Ange Postecoglou kini mencatatkan enam laga tak terkalahkan melawan United. Lima laga terakhir semuanya terjadi di bawah arahannya, dengan catatan empat menang dan satu imbang.
Menariknya, pelatih asal Australia ini pernah menghadapi MU jauh sebelum ke Premier League. Pada Piala Dunia Antarklub 2000, timnya, South Melbourne, kalah 0-2 lawan MU dari dua gol Quinton Fortune.
Secara keseluruhan, Postecoglou punya rekor solid: enam laga, empat menang, satu imbang, satu kalah. Momentum dan kepercayaan diri jelas memihak Spurs.
Amorim Masih Dikejar Bayang-bayang Tottenham
Pelatih MU saat ini, Ruben Amorim, belum menemukan formula jitu melawan Tottenham. Dua pertemuan musim ini berakhir dengan kekalahan untuk timnya.
Sebelumnya, Amorim sempat menghadapi Spurs saat masih melatih Sporting Lisbon. Di fase grup Liga Champions 2022/23, dia mencatat sekali menang dan sekali imbang.
Rekornya saat ini: empat laga, satu menang, satu imbang, dua kalah. Tottenham tampaknya masih jadi batu sandungan yang sulit dipecahkan olehnya.