Liputan6.com, Jakarta - Di tengah dinamika dunia bisnis yang kerap didominasi angka dan strategi, hadir sosok Amira Ganis, pendiri sekaligus Presiden Direktur Brawijaya Healthcare Group, yang menawarkan pendekatan berbeda: memimpin dengan hati.
Pada akhir Maret 2025, perempuan inspiratif ini terpilih sebagai salah satu dari 24 tokoh perempuan di Asia Pasifik yang masuk dalam jajaran EY Entrepreneurial Winning Women Asia-Pacific Class of 2025.
Program bergengsi yang digagas oleh perusahaan jasa konsultasi multinasional EY (Ernst & Young) ini bukan sekadar ajang penghargaan. Program tersebut menjadi wadah strategis bagi para pemimpin perempuan dengan visi besar untuk saling terhubung, saling mendukung, dan mengakselerasi pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan dalam skala global.
Dalam daftar nama besar perempuan penggerak dunia bisnis dari berbagai negara tersebut, nama Amira Ganis bersinar sebagai wakil dari Indonesia. Ia dinilai berhasil membangun dan mengembangkan jaringan layanan kesehatan yang tidak hanya unggul secara klinis, tetapi juga menjadikan empati dan kenyamanan pasien sebagai fondasi utama pelayanan.
“Saya percaya bahwa industri kesehatan bukan hanya soal alat yang canggih atau prosedur medis, tapi tentang bagaimana kita memperlakukan pasien dengan hati,” ujar Amira Ganis melalui keterangannya.
Pernyataan tersebut bukan sekadar semboyan. Di bawah kepemimpinannya, Brawijaya Healthcare Group berkembang menjadi salah satu jaringan layanan kesehatan paling progresif di Tanah Air.
Berdiri sejak tahun 2006 di Jakarta, grup ini terus menempatkan kualitas, kenyamanan, dan pendekatan humanis sebagai nilai inti yang membedakannya dari institusi layanan kesehatan lainnya.