World Tegaskan Tak Simpan Data Biometrik Masyarakat Indonesia

1 month ago 38
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital belum lama ini membahas update tentang sanksi terhadap layanan platform World.

Platform yang dikelola oleh Tools for Humanity ini diketahui melakukan pengupulan data biometrik masyarakat Indonesia di Jakarta dan Bekasi.

Komdigi pun memerintahkan World untuk menghapus data-data biometrik masyarakat Indonesia yang disimpan di device mereka. Lantas, bagaimana tanggapan Tools for Humanity?

Mengutip keterangan Tools for Humanity, Rabu (18/6/2025), perusahaan tengah menelaah temuan tersebut dengan seksama.

"Kami selalu memprioritaskan kepatuhan terhadap regulasi, termasuk mengenai perlindungan data dan berkomitmen menanggapi setiap masukan yang disampaikan," kata Tools for Humanity.

Perusahaan juga berupaya menjalin kerja sama dengan otoritas terkait agar bisa menyediakan teknologi penting kepada masyarakat Indonesia, sesegera mungkin.

Tools for Humanity pun mengklarifikasi bahwa layanan World tak menyimpan atau menjual data pribadi apa pun, termasuk data biometrik iris.

"Identitas pengguna WorldID yang telah terverifikasi terjamin anonimitasnya. Setelah seseorang berhasil memverifikasi bahwa mereka benar seorang manusia nyata dan mendapatkan World ID mereka melalui Orb, gambar iris dienkripsi secara end-to-end dan dikirim ke perangkat pengguna," kata pihak TFH.

Terapkan Anonimitas

Selanjutnya, gambar ini diklaim segera dihapus dari perangkat Orb secara permanen, tidak World atau Tools for Humanity.

TFH menyebut, mereka memastikan individu tetap memegang kendali penuh atas data pribadi mereka. TFH juga mengklaim kalau pihaknya tak bisa mengakses ponsel seseorang atau data orang yang didalamnya, jadi hanya pengguna yang bisa menghapus gambar iris mereka melalui aplikasi World.

Selain itu, Tools for Humanity juga menyebut kalau World tidak mengetahui siapa pemegang World ID. Menurutnya, tidak ada informasi, nama, jenis kelamin, kewarganegaraan, alamat email atau nomor telepon yang diperlukan untuk membuat akun World App atau verifikasi World ID.

Pasalnya menurut klaim dari TFH, protokol World dirancang untuk memverifikasi bahwa seseorang adalah manusia yang nyata dan unik, tanpa mengetahui identitas pribadi mereka.

Dengan begitu menurut TFH, World takbisa mengetahui beberapa banyak individu dari kewarganegaraan tertentu yang telah memverifikasi World ID mereka.

Bukan untuk Pengguna di Bawah 18 Tahun

Verifikasi anonim ini menggunakan teknologi Zero Knowledge Proof (ZKP) dan Anonymized Multi-Party Computation (AMPC) yang bisa mengonversi kode iris secara kriptografis menjadi fragmen terenkripsi.

Fragmen-fragmen ini, kata TFH, tidak mengungkapkan data apa pun tentang pengguna atau kode iris mereka. Fragmen ini uga tak bisa ditautkan kembali kepada individu mana pun, termasuk sang pengguna.

"Oleh karenanya, World tidak dapat mengetahui identitas mereka yang telah bergabung dengan jaringan," kata pihak TFH.

Ketiga, World mengklaim kalau layanan ini hanya ditujukan pada individu berusia 18 tahun ke atas. Anak-anak di bawah umur tidak diperbolehkan untuk berpartisipasi.

World menggunakan machine learning untuk menilai apakah seseorang terlihat di bawah umur, jika terdeteksi orang tersebut mungkin berusia di bawah 18 tahun, verifikasi langsung dihentikan.

Terbuka untuk Semua Orang, Tak Sasar Komunitas Rentan

Tools for Humanity juga menyebutkan kalau World terbuka untuk semua orang dan tidak menyasar komunitas rentan.

Sebelumnya, Komdigi mengkritik World mengumpulkan data biometrik dari kalangan rentan, misalnya yang belum terliterasi digital. Menanggapi hal ini, World menyebut pihaknya menjawab kebutuhan miliaran orang di seluruh dunia, yakni bukti bahwa mereka manusia nyata dan unik dan anonim di ranah digital.

"Keragaman para pengguna World ID sangat penting karena misi utama kami adalah untuk membangun jaringan global yang inklusif, aman, dan terpercaya untuk manusia nyata, sekaligus membuka akses terhadap layanan keuangan untuk siapa pun," kata pihak TFH.

TFH juga menyebutkan, partisipasi pengguna selalu bersifat sukarela dan memerlukan persetujuan pengguna, setelah mereka mendapat informasi tentang World. Pengguna juga dipastikan memahami prosesnya sebelum mendaftar.

Sekadar informasi, ada lebih dari 13 juta orang di lebih dari 20 negara: Jepang, AS, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Jerman, Austria, Meksiko dan lain-lain telah terdaftar di World ID.

Read Entire Article