Diam-diam Apple Kembangkan 'ChatGPT Sendiri', Bakal Ada di Safari dan Spotlight?

Liputan6.com, Jakarta - Perang kecerdasan buatan (AI) generatif semakin panas. Setelah Google dan Microsoft berlomba-lomba dengan inovasi AI-nya, Apple tampaknya tak ingin ketinggalan.

Perusahaan berbasis di Cupertino ini dilaporkan tengah mengembangkan sistem pencarian berbasis AI digadang-gadang mampu menjawab pertanyaan secara langsung, persis seperti ChatGPT.

Mengutip Digital Trends, Minggu (10/8/2025), sistem ini tidak hanya akan memperkuat Siri, tetapi juga bakal diintegrasikan ke dalam Spotlight Search dan browser Safari.

Untuk mewujudkan ambisi ini, perusahaan telah membentuk tim internal khusus bernama Answers, Knowledge, and Information (AKI). 

Adapun tugas utama tim AKI ini antara lain, merancang sebuah mesin pecari cerdas berbasis AI mampu mengubah cara pengguna berinteraksi dengan perangkat Apple.

Ini bukan sekadar pembaruan fitur, melainkan sebuah terobosan besar berpotensi merevolusi ekosistem iOS dan macOS ke depan. Kita tunggu saja bagaimana Apple akan mengejutkan dunia dengan teknologi AI barunya ini.

Transformasi besar Siri ke teknologi kecerdasan buatan berbasis LLM tampaknya belum berjalan sesuai ekspektasi Apple.

Perusahaan teknologi asal Cupertino itu menghadapi sejumlah tantangan teknis dalam mengembangkan Siri versi AI penuh, hingga akhirnya memilih mengintegrasikannya sementara dengan ChatGPT dari OpenAI di iOS 18.

Sayangnya, langkah ini dianggap belum cukup meyakinkan. Banyak pengguna mengeluhkan kemampuan Siri yang masih terbatas, terutama dalam memahami konteks obrolan atau menjawab pertanyaan kompleks secara natural.

Apple kini menargetkan proyek Siri AI akan rampung pada akhir 2026, namun hingga saat itu, mereka harus menghadapi tekanan dari kompetitor seperti Google dan Samsung yang lebih dulu melangkah dalam integrasi AI di asisten virtual mereka.

Usia teknologi Siri yang sudah lebih dari satu dekade juga dianggap jadi hambatan besar dalam proses modernisasi ini.

Apple tampaknya tidak ingin AI hanya hadir di Siri, tetapi menyebar ke berbagai aspek penting dalam ekosistemnya.

Salah satu fokus utama mereka adalah menyematkan kemampuan ChatGPT ke dalam Safari dan Spotlight, agar pengalaman menjelajah web dan mencari informasi jadi lebih interaktif dan cerdas.

Dengan integrasi ini, Safari berpotensi berubah menjadi platform AI utama di perangkat Apple, memungkinkan pengguna mendapatkan jawaban secara percakapan langsung dari halaman pencarian, mirip dengan cara kerja browser berbasis AI seperti Perplexity atau Gemini di Microsoft Edge.

Langkah ini dinilai sebagai strategi Apple untuk mengejar tren browser AI yang mulai menjadi standar baru.

Fitur seperti ini dapat membantu pengguna mendapatkan informasi secara ringkas tanpa harus membuka banyak tab, sekaligus menunjukkan bahwa Apple ingin mengembangkan AI yang tidak hanya reaktif, tapi juga proaktif dalam membantu kebutuhan harian.

Apple pun tengah bersiap melakukan investasi besar-besaran dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).

CEO Tim Cook menegaskan bahwa perusahaan akan melakukan langkah strategis seperti akuisisi serta pengalokasian ulang sumber daya internal guna mempercepat kemajuan di bidang ini.

Ia bahkan membuka peluang untuk mengakuisisi perusahaan AI besar seperti Anthropic atau Perplexity. Namun, Apple tidak lepas dari tantangan besar.

Kekurangan talenta AI berkualitas menjadi hambatan utama, ditambah reputasi perusahaan yang dikenal lambat dalam mengadopsi tren teknologi terbaru.

Hal ini menyebabkan sebagian pengguna mulai kehilangan kepercayaan. Meski demikian, jika Apple mampu menghadirkan mesin AI yang responsif, mulus, dan terintegrasi secara erat dalam ekosistem perangkatnya, perusahaan berpotensi mengubah persepsi pasar serta memperkuat dominasinya.

Inovasi tersebut juga dapat memberikan pengalaman browsing dan interaksi digital yang lebih cerdas, aman, dan personal bagi pengguna, menjadikan AI sebagai pilar baru dalam strategi jangka panjang Apple.