TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Lasarus mendapat informasi terbaru mengenai jumlah korban tenggelamnya kapal motor penyebrangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali yang sudah ditemukan oleh tim Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas). Hingga malam ini, korban meninggal akibat tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya sebanyak 9 orang.
"Saya tanya kepada Kepala Basarnas (Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii), informasi yang saya terima sembilan orang terkonfirmasi meninggal, 27 orang masih dinyatakan hilang," kata Lasarus dalam rapat kerja Komisi V DPR bersama Basarnas dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikasi di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin, 7 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam saat perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, Bayuwangi, Jawa Timur ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali pada Rabu, 2 Juli 2025. Kapal ini mengangkut 53 orang penumpang, 12 orang anak buah kapal, dan 22 unit kendaraan.
Sesuai dengan data Basarnas hingga Senin siang, sebanyak 29 orang penumpang selamat dalam insiden ini. Namun, setelah dilakukan rekonfirmasi ke PT Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia (ASDP) dan kepolisian, jumlah penumpang selamat ternyata sebanyak 30 orang. Dari angka itu, sebanyak 21 orang korban selamat sudah diserahkan ke keluarga di Ketapang dan sembilan orang di Gilimanuk.
Lasarus melanjutkan, masa tanggap darurat dari insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya sudah berakhir. Masa tanggap darurat biasanya berlangsung selama 72 jam. Namun, kata dia, meski masa tanggap darurat itu berakhir, operasi pencarian korban tetap harus dilanjutkan.
"Setelah masa darurat selama 72 jam itu berakhir, maka mari berdoa bagi yang belum ditemukan segera ditemukan," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Saat ini Basarnas memfokuskan pencarian korban di perairan Selat Bali, dari utara hingga selatan. Pada Sabtu, 5 Juli 2025, tim SAR gabungan dari Dinas Navigasi Kementerian Perhubungan menemukan objek di dasar laut pada kedalaman 40-60 meter. Obyek itu diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya. Lokasi penemuan obyek tersebut berjarak sekitar 800 meter dari titik awal kapal penumpang itu tenggelam.
Kepala Basarnas Mohammad Syafii mengatakan sampai saat ini Basarnas mengerahkan 600 personel tim SAR untuk mencari korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Selain itu, Basarnas melibatkan 10 orang penyelamat yang memiliki kemampuan khusus di bawah air. Basarnas juga mengerahkan 18 unit kapal dalam misi penyelamatan ini.
"Kami nantinya juga akan diperkuat dari TNI Angkatan Laut dan kepolisian yang memiliki kemampuan yang dibutuhkan di lapangan," kata Syafii.