INFO NASIONAL – Penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tengah bergulir di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI. RUU ini dipandang krusial menyangkut upaya menjaga identitas bangsa.
"Suatu hal yang kian mendapat ancaman krisis identitas di tengah laju teknologi informasi," kata peneliti kebijakan publik Institute for Development of Policy and Local Partnership (IDP-LP) Riko Noviantoro, Senin, 21 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, upaya menjaga identitas bangsa itu perlu diakomodasi ke dalam RUU BPIP. Salah satunya dengan memperbanyak program-program kreatif implementatif tentang penanaman dan penguatan sila atau nilai-nilai Pancasila ke berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
"BPIP harus terjun langsung ke tengah masyarakat membawa program-program itu guna menyosialisasikannya kepada warga," kata Riko.
Dengan begitu, lanjut dia, akan mampu mendorong masyarakat mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila itu dalam kehidupan sehari-hari. "Program-program tersebut antara lain perlu menyasar anak-anak melalui pembelajaran dan permainan," kata Riko.
Riko menilai, RUU BPIP seyogianya turut memperhatikan kerja sama strategis dengan semua pihak dalam upaya merealisasikan ide-ide Pancasila. "BPIP perlu ada pada semua lini pemerintahan untuk terlibat, memberi serta memperkuat warna pemerintahan bernapaskan Pancasila," kata dia.
Sementara itu, Baleg DPR RI sebelumnya memastikan penggodokan RUU BPIP masih berlanjut. Ketua Baleg DPR RI Bob Hasan mengatakan, RDPU guna menyusun RUU BPIP sudah berlangsung dua tahap dengan satu kali focus group discussion (FGD).
"Kami baru mengungkap dari sisi naskah akademik. Kami perbaiki - perbaiki lagi, (karena) ini (terkait) Pancasila," ujar Bob usai RDPU tentang penyusunan RUU BPIP di Kompleks Parlemen, Rabu, 16 Juli 2025.
RUU BPIP, kata dia, harus dirumuskan secara mendalam. Mengingat, BPIP sebagai lembaga negara mengemban tugas cukup berat terkait pembinaan ideologi. Dengan kata lain, dalam melaksanakan tugas, BPIP tak boleh terjebak dalam rutinitas semata. "BPIP harus menghadirkan rutinitas kegiatan secara mantap, tegas, dan lugas," kata Bob. (*)