Liputan6.com, Jakarta Palmeiras dan Botafogo akan membuka babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 dengan bentrokan sengit yang penuh gengsi. Laga antara dua jagoan Brasil ini digelar di Lincoln Financial Field, Philadelphia, Sabtu (28/6) pukul 23.00 WIB. Satu tempat di perempat final dan supremasi atas rival senegara menjadi bumbunya.
Pertemuan ini menjadi duel pertama kedua tim sejak hasil imbang 0-0 pada pekan perdana Serie A Brasil musim ini. Waktu berlalu, tensi meningkat, dan panggung kali ini jauh lebih megah dari pertandingan domestik biasa. Ini adalah pertemuan penuh memori karena Botafogo pernah menyingkirkan Palmeiras di babak 16 besar Copa Libertadores tahun lalu.
Kini, atmosfer berbeda menyelimuti laga. Philadelphia bukan Sao Paulo atau Rio, tapi semangat Brasil akan membakar stadion. Siapa pun pemenangnya, mereka akan menjadi perwakilan Brasil pertama yang lolos ke delapan besar di Piala Dunia Antarklub edisi tahun ini.
Palmeiras Masih Percaya Gaya Lama
Palmeiras melaju ke babak 16 besar dengan status juara Grup A. Setelah hasil imbang tanpa gol melawan Porto dan kemenangan 2-0 atas Al Ahly, tim asuhan Abel Ferreira menyegel posisi puncak lewat comeback dramatis kontra Inter Miami. Dua gol dari Paulinho dan Mauricio menyamakan keadaan setelah sempat tertinggal 0-2.
Taktik minim rotasi masih jadi andalan Ferreira sepanjang turnamen. Estevao dan Raphael Veiga tampil reguler, sementara Felipe Anderson tetap jadi pelapis mewah di bangku cadangan. Kembalinya Anibal Romero jadi angin segar di lini tengah walau kehilangan bek Murilo akibat cedera paha cukup mengkhawatirkan.
Kini, Palmeiras membawa modal stabilitas, pengalaman, dan kekuatan kolektif. Mereka pernah menjuarai Copa Libertadores dua tahun beruntun dan tampil konsisten di level tertinggi. Meski begitu, rekor pertemuan terakhir kontra Botafogo dan performa lawan yang sedang panas jadi tantangan nyata.
Botafogo: Si Pembuat Kejutan dari Rio
Tak banyak yang memprediksi Botafogo bakal segarang ini. Namun, tim besutan Renato Paiva menjelma jadi kuda hitam yang menggigit, bahkan menaklukkan PSG. Kemenangan atas raksasa Eropa itu jadi kemenangan pertama tim CONMEBOL atas wakil UEFA sejak 2012, saat Corinthians mengalahkan Chelsea.
Dengan mengumpulkan enam poin dari dua laga awal, termasuk kemenangan atas Seattle Sounders, Botafogo memastikan tiket dari Grup B. Kekalahan tipis 0-1 dari Atletico Madrid di laga terakhir tak mengubah posisi mereka. Kini, ujian sejati datang dalam wujud Palmeiras.
Igor Jesus, sang penyerang yang dikabarkan bakal pindah ke Nottingham Forest, jadi tumpuan utama. Bersama Savarino dan Artur, lini depan Botafogo menjanjikan ledakan. Trio veteran di tengah—Allan, Gregore, dan Marlon Freitas—memberi keseimbangan, sementara Vitinho dipastikan pulih tepat waktu untuk memperkuat sisi sayap.
Perebutan Tiket ke Perempat Final
Palmeiras dan Botafogo bukan hanya mewakili dua kota besar Brasil, tapi juga dua filosofi bermain yang berbeda. Palmeiras tampil metodis dan terstruktur, sementara Botafogo lebih spontan dan agresif. Laga ini jadi ujian kekuatan antara kedisiplinan dan keberanian menyerang.
Pemenangnya akan berjumpa antara Benfica atau Chelsea di perempat final. Buat Estevao, wonderkid Palmeiras yang sudah dibeli Chelsea, itu bisa jadi pertemuan dini. Namun, untuk sampai ke sana, mereka harus lebih dulu melewati rintangan tim senegara yang tak akan mudah.
Dengan latar belakang sejarah, rivalitas domestik, hingga ambisi internasional, laga Palmeiras vs Botafogo dijamin jadi sajian panas. Kemenangan di Philadelphia tak hanya membuka jalan menuju trofi, tapi juga jadi pembuktian siapa yang pantas disebut jagoan Brasil di panggung dunia.