Liputan6.com, Jakarta Kapten Tottenham Hotspur, Son Heung-min, tak kuasa menahan air mata saat mengucapkan selamat tinggal secara emosional dari klub yang telah menjadi rumahnya selama satu dekade.
Pemain berusia 33 tahun itu mendapat kehormatan guard of honour dari rekan setimnya dan pemain Newcastle United dalam pertandingan persahabatan pramusim di Stadion Piala Dunia Seoul, Korea Selatan, Minggu (3/8/2025) malam WIB.
Dengan lengan kapten masih terikat, Son tampil untuk terakhir kalinya di depan 64.773 penonton yang memadati stadion. Ia sempat tersenyum saat diganti di babak kedua, namun emosi langsung meledak begitu ia duduk di bangku cadangan. Sorakan 'Son Heung-min!' bergema dari suporter Korea yang hadir, membuat sang bintang tak lagi mampu menahan haru.
Akhir dari Legenda 10 Tahun
Kepergian Son menandai berakhirnya petualangan gemilangnya di Tottenham Hotspur sejak bergabung dari Bayer Leverkusen pada 2015. Sebagai salah satu ikon klub, ia dielu-elukan layaknya pahlawan di tanah kelahirannya.
Pada menit ke-65, nomor punggungnya (7) ditampilkan di layar stadion, memicu pemain dari kedua tim membentuk lorong aplaus sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Sebelum meninggalkan lapangan, Son berpelukan dengan Ben Davies, rekan setimnya yang paling lama bersama Spurs, lalu memberi salam kepada penonton sebelum digantikan oleh Mohammed Kudus, pemain anyar Tottenham. Meski Spurs masih memiliki satu laga uji coba melawan Bayern Munich (11/7), Son dipastikan tidak akan turun lagi.
Pindah ke LAFC?
Dalam konferensi pers sehari sebelumnya, Son mengonfirmasi keputusannya untuk meninggalkan Tottenham setelah keberhasilan membawa klubnya juara Liga Europa musim lalu. Pertandingan di Seoul sendiri merupakan bagian dari kewajiban komersialnya.
Kabarnya, Tottenham sedang dalam tahap akhir negosiasi dengan Los Angeles FC (LAFC) dari Major League Soccer (MLS). Son dikabarkan telah menyepakati kontrak pribadi, sementara kedua klub berusaha menemui kata sepakat dengan nilai transfer sekitar $15,1 juta.
Jika transfer ini resmi, Son akan pergi sebagai pencetak gol terbanyak kelima sepanjang sejarah Spurs (173 gol) dan pemain dengan assist terbanyak di Premier League untuk klub tersebut (71 assist).
Warisan yang Tak Terlupakan
Son Heung-min bukan sekadar pemain biasa bagi Spurs. Ia adalah pencetak gol terbanyak non-Inggris dalam sejarah klub, serta kapten ke-13 yang berhasil membawa Tottenham meraih trofi besar.
Kepergiannya bukan hanya akhir dari sebuah era, tapi juga meninggalkan kenangan manis bagi para penggemar.