Kemarau Basah Tingkatkan Potensi Kenaikan Kasus COVID-19 di Indonesia

1 month ago 34
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Kemarau basah yang tengah terjadi di Indonesia dapat meningkatkan potensi kenaikan kasus COVID-19.

“BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) sebut saat ini Indonesia sedang kemarau basah sebetulnya kemarau basah itu menyebabkan kelembapan tinggi yang tentu dapat meningkatkan stabilitas virus di udara atau di permukaan,” kata epidemiolog Dicky Budiman kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara, dikutip pada Sabtu (7/6/2025).

Potensi masyarakat tertular COVID-19 juga meningkat di masa kemarau basah lantaran adanya perubahan suhu ekstrem yang memengaruhi imunitas.

“Perubahan suhu ekstrem antara siang dan malam juga dapat melemahkan daya tahan tubuh,” tambah Dicky.

Kondisi cuaca seperti ini, sambungnya, akan mendorong masyarakat untuk beraktivitas atau berkumpul di dalam ruangan tertutup terutama saat hujan.

“Ini juga meningkatkan transmisi virus. Namun, itu semua bisa diminimalisir dengan personal hygiene, pakai masker, membuka ventilasi,” terangnya.

Melansir laman resmi BMKG, kemarau basah adalah kondisi ketika hujan masih turun secara berkala pada musim kemarau, atau disebut juga sebagai kemarau yang bersifat di atas normal. Biasanya, musim kemarau di Indonesia identik dengan cuaca panas dan minim hujan. Namun, dalam kemarau basah, intensitas hujan masih tergolong tinggi meski frekuensinya menurun.

Simak penjelasan soal fenomena kemarau basah di Indonesia di News Flash Liputan6.com.

Apa Penyebab Kemarau Basah?

Menurut BMKG, kemarau basah dipicu oleh dinamika atmosfer regional dan global, seperti suhu muka laut yang hangat, angin monsun aktif, serta La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD) negatif. Dampaknya, hujan tetap turun meski sudah masuk musim kemarau.

BMKG menyatakan La Nina sedang menuju fase netral. La Nina sendiri adalah fenomena pendinginan suhu laut di Pasifik tengah yang bisa meningkatkan curah hujan di Indonesia, khususnya di wilayah dengan perairan hangat.

Musim kemarau tahun ini diperkirakan datang normal atau sedikit lebih lambat di 409 Zona Musim (ZOM), dengan curah hujan sebagian besar masih dalam kategori normal. Publikasi Klima Edisi VI 2022 juga menyebut La Nina dapat memicu anomali cuaca, termasuk terjadinya kemarau basah di Indonesia.

Apa Dampak Kemarau Basah?

Kemarau basah membawa dampak ganda. Di satu sisi, pasokan air meningkat sehingga mendukung sektor perairan. Namun, bagi pertanian, kondisi ini bisa merugikan. Lahan menjadi terlalu lembap, menyebabkan gagal panen pada komoditas seperti jagung, kacang kacangan, dan kedelai.

Hama dan penyakit juga lebih mudah berkembang dalam kondisi lembap. Perubahan pola hujan yang tidak sesuai dengan perkiraan membuat petani kesulitan merencanakan aktivitasnya. Hal ini mencerminkan dampak nyata dari perubahan iklim global, yang menantang pola lama dalam mengelola musim.

Untuk mengurangi risikonya, diperlukan pemantauan rutin atmosfer dan suhu laut, serta penyampaian informasi iklim yang akurat dan mudah diakses masyarakat.

Sampai Kapan Kemarau Basah Berlangsung?

BMKG menyebutkan bahwa sebagian wilayah Indonesia saat ini mengalami kemarau basah, yaitu kondisi hujan masih turun meski telah memasuki musim kemarau.

Fenomena ini diperkirakan berlangsung hingga Agustus 2025, diikuti masa transisi (pancaroba) pada September–November, dan musim hujan mulai Desember 2025 hingga Februari 2026.

Sebanyak 403 Zona Musim (ZOM) atau 57,7 persen wilayah diprediksi mulai kemarau pada April–Juni 2025, dengan Nusa Tenggara mengalami kemarau lebih awal. Secara umum, awal musim kemarau 2025 tergolong normal hingga lebih lambat dibanding rata-rata, mencakup 409 ZOM (59 persen).

Akumulasi curah hujan selama musim kemarau diperkirakan normal di sebagian besar wilayah. Puncak kemarau diprediksi terjadi pada Agustus 2025, dengan waktu puncak yang cenderung sama atau lebih awal dari biasanya. Sementara itu, durasi musim kemarau 2025 diprediksi lebih pendek dari normal di 298 ZOM (43 persen).

Foto Pilihan

Tim Gates Foundation yang diwakili Senior CMC Advisor Vaccine Development Rayasam Prasad mendapat penjelasan dari seorang staf saat meninjau Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article