
FESTIVAL Budaya Lembah Baliem kembali digelar meriah tahun ini. Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menganugerahkan penghargaan karena festival ini menghadirkan 1.500 pemain musik tradisional pikon dan penari etai yang tampil secara bersamaan.
Maximus Tipagau, yang dikenal sebagai Maximus Gladiator Papua, menegaskan bahwa Festival Lembah Baliem adalah aset budaya yang wajib dijaga dan dikembangkan demi memperkenalkan Papua ke seluruh dunia.
"Tingginya angka kunjungan membawa dampak positif langsung bagi perekonomian lokal. Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merasakan lonjakan permintaan yang signifikan," kata Maximus dalam keterangan diterima, Jumat (8/8.
"Baik pedagang pasar tradisional maupun pelaku usaha yang membuka stan di sekitar lokasi acara, semuanya mengalami peningkatan pendapatan yang drastis," ungkap dia.
Maximus menambahkan, produk lokal seperti kerajinan tangan, kuliner khas Papua, pakaian adat, hingga souvenir budaya laris manis diburu wisatawan.
Menurut dia, banyak wisatawan asing terlihat antusias berinteraksi langsung dengan para pengrajin lokal, membeli produk buatan tangan sambil mendalami filosofi dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Sebagai informasi, Festival Budaya Lembah Baliem terus berkembang. Pertama kali diselenggarakan pada tahun 1989 sebagai upaya memperkenalkan budaya suku Dani, Lani, dan Yali ke publik nasional maupun internasionaloop, Festival Lembah Baliem kini telah menjadi ikon budaya Papua yang mendunia.
Diketahui, setiap tahun, festival menampilkan berbagai atraksi budaya seperti perang adat, tarian tradisional, musik lokal, pameran kerajinan, pawai budaya, dan kuliner khas.
Tahun ini, penyelenggara menghadirkan program khusus seperti lokakarya budaya dan diskusi interaktif dengan tokoh adat serta akademisi lokal.
Menurut data panitia, jumlah pengunjung tahun ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, menjadikannya sebagai tahun dengan capaian tertinggi dalam sejarah Festival Lembah Baliem.
Dengan keberhasilan tahun ini, Pemerintah Daerah Jayawijaya bersama Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan berkomitmen untuk terus mengembangkan Festival Lembah Baliem secara berkelanjutan.
Harapannya, ke depan, festival ini semakin memperkuat posisi Papua dalam peta pariwisata dunia, menjadi wadah pelestarian budaya, dan sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
Atas keberhasilan ini, Pemerintah Daerah Jayawijaya bersama Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan berkomitmen mengembangkan Festival Lembah Baliem secara berkelanjutan. Harapannya, festival ini kian memperkuat posisi Papua di peta pariwisata dunia, menjadi sarana pelestarian budaya, sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat lokal.
Dalam acara tersebut hadir Bupati Jayawijaya Atenius Murib, Wakil Bupati Ronny Elopere, dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan Ones Pahabol.
"Festival ini adalah bentuk perhatian nyata dari pemerintah pusat dan daerah kepada masyarakat budaya. FBLB bukan hanya ajang seni, tapi juga bukti bahwa kita bangga, peduli, dan siap mewariskan kekayaan budaya Lembah Baliem kepada generasi mendatang,” ujar Atenius Murib. (P-4)