Liputan6.com, Jakarta - Menstruasi adalah proses alami bulanan yang dialami setiap perempuan. Namun, penting untuk mengenali ciri haid tidak normal, karena bisa menjadi tanda awal adanya gangguan kesehatan reproduksi.
Secara umum, siklus haid yang normal berlangsung setiap 21–35 hari, dengan durasi antara tiga sampai tujuh hari. Namun, bagaimana jika terjadi keluhan di luar rentang ini?
Berikut penjelasan dari Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, Sp.OG(K) Onk, yang perlu Anda perhatikan:
1. Nyeri Berlebihan Saat Haid
Menurut Prof. Yudi, nyeri saat haid atau dismenore memang umum terjadi. Namun, jika rasa sakit terlalu hebat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi tersebut tidak bisa dianggap normal.
"Kalau sakitnya sampai harus minum obat, tidak bisa bekerja, atau anak-anak sampai tidak bisa sekolah, itu sudah berlebihan. Harus dicari tahu penyebabnya," kata Prof. Yudi usai acara 'POGI Rilis Rekomendasi Vaksinasi HPV bagi Wanita Pra-Nikah dan Pascapersalinan' pada Selasa, 24 Juni 2025.
Nyeri yang tidak tertahankan setiap bulan bisa menandakan adanya masalah seperti kista, miom, atau gangguan lainnya pada organ reproduksi.
2. Durasi Haid Terlalu Panjang
Durasi menstruasi normal umumnya berlangsung selama 6 hingga maksimal 8 hari. Jika lebih dari itu, maka patut dicurigai adanya gangguan.
"Kalau haid lebih dari 8 hari, apalagi disertai darah yang banyak hingga menyebabkan anemia, pasti ada kelainan. Bisa karena tumor, penebalan endometrium, atau kondisi lain," tambah Prof. Yudi.
Anemia akibat kehilangan darah berlebihan juga dapat memengaruhi kualitas hidup dan menurunkan produktivitas perempuan.
3. Haid Tidak Teratur Setelah Menggunakan KB Hormonal
Penggunaan kontrasepsi suntik atau hormonal kerap menyebabkan gangguan siklus haid. Hal ini sebenarnya wajar dalam masa adaptasi, namun tetap perlu dipantau.
"Kontrasepsi hormonal itu memberi manipulasi dari luar terhadap hormon alami tubuh. Biasanya tubuh butuh waktu 1 sampai 3 bulan untuk menyesuaikan," kata Prof. Yudi.
Jika setelah tiga bulan siklus haid masih tidak teratur, bisa jadi jenis kontrasepsi tersebut tidak cocok dan perlu diganti.
4. Darah Haid Bergumpal Belum Tentu Kanker
Salah satu kekhawatiran umum perempuan adalah munculnya gumpalan darah saat haid. Banyak yang mengaitkannya dengan kanker serviks, tapi menurut Prof. Yudi, anggapan itu tidak sepenuhnya benar.
"Perdarahan bergumpal belum tentu kanker. Gejala kanker serviks biasanya disertai keputihan abnormal dan keluhan lainnya. Jadi jangan langsung panik," ujarnya.
Langkah terbaik adalah memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk mengetahui penyebab pastinya, mulai dari rahim bagian atas hingga ke leher rahim (serviks).
"Kalau di mulut rahim tidak ada apa-apa, kemungkinan bukan kanker. Tapi bisa saja karena miom, penebalan endometrium, atau gangguan hormon," ujarnya.
5. Pemeriksaan Rutin Sangat Disarankan
Prof. Yudi mengimbau agar perempuan tidak menunda pemeriksaan jika mengalami gejala haid yang tidak biasa. Pemeriksaan sederhana seperti USG bisa membantu mendeteksi banyak gangguan sejak dini.
"Cukup dengan USG saja bisa terlihat apakah ada miom, kista, atau penebalan dinding rahim. Deteksi dini itu penting supaya penanganannya cepat," tegasnya.
Waspada, Jangan Abaikan Tanda-Tanda Ini
Mengenali ciri haid tidak normal bukan hanya penting untuk kenyamanan, tapi juga bisa menyelamatkan nyawa.
Banyak penyakit ginekologis, termasuk kanker, bisa dikenali sejak dini melalui pola haid yang tidak wajar.
Jika kamu mengalami nyeri hebat saat haid, menstruasi lebih dari 8 hari, darah berlebihan, atau gangguan haid pasca menggunakan KB hormonal, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan.