Duka Mendalam Bisa Picu Anxiety hingga Serangan Jantung, Jangan Dianggap Sepele!

Liputan6.com, Jakarta - Duka adalah pengalaman emosional yang pasti datang dan tidak dapat dihindari dalam hidup manusia. Kehilangan seseorang tercinta, putus hubungan dengan kekasih, atau mendapatkan kegagalan yang besar, semua dapat menyebabkan kesedihan yang mendalam dan berlangsung lama. 

Pengalaman duka bukan hanya menyebabkan masalah emosional, tetapi juga ikut memengaruhi kesehatan fisik. Tubuh secara alami akan merespons rasa duka itu dengan beberapa hal, seperti kecemasan hingga peningkatan detak jantung. 

Dilansir dari Harvard Health Publishing, Direktur Asosiasi Penelitian di Pusat Kecemasan dan Gangguan Stres Traumatis serta Program Duka Cita yang Rumit di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Dr. Eric Bui menyebutkan bahwa duka merupakan respons alami atas kehilangan. 

"Kesedihan adalah respon alami atas kehilangan, tetapi itu adalah sesuatu yang tidak pernah membuat orang siap, dan mereka sering kesulitan untuk memahami bagaimana duka dapat memengaruhi hidup mereka," katanya. 

Dilansir dari WebMD, berikut bagaimana rasa duka memengaruhi kesehatan:

Duka dapat memengaruhi pikiran sehingga bisa mengganggu kebiasaan tidur, seperti menyebabkan kesulitan untuk tertidur, atau sering terbangun di tengah malam, bahkan terlalu banyak tidur. 

Membiasakan tidur sehat dapat mengatasi masalah ini. Hal ini bisa dilakukan dengan bersantai sebelum tertidur, dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan seperti mandi, membaca buku, latihan bernapas, serta tidur dan bangun dalam waktu yang sama setiap harinya. 

2. Menyebabkan Kelelahan

Beban emosional yang dibawa oleh duka dapat menguras tenaga. Beberapa hal perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini, yaitu pastikan makan dengan cukup, melakukan aktivitas fisik meskipun sesederhana berjalan, selalu terhubung dengan teman, dan jika perlu temui professional yang dapat membantu melewati masa duka. 

3. Inflamasi (Peradangan)

Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa adanya hubungan antara duka dengan peradangan, bahkan sebuah studi menunjukkan bahwa beberapa jenis duka dapat menyebabkan peradangan yang lebih serius. 

Peradangan ini dapat menjadi penyebab dari penyakit lainnya seperti penyakit jantung, artritis, diabetes, asma, bahkan kanker. Masalah ini bisa diatasi dengan latihan fisik dan mengonsumsi makanan yang sehat. 

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa rasa duka dapat memengaruhi kekuatan tubuh untuk melawan penyakit dan infeksi, terutama jika duka tersebut berlangsung lama. Hal ini bisa diatasi dengan berkonsultasi pada dokter maupun profesional.

5. Kecemasan (Anxiety)

Hal yang menyebabkan munculnya rasa duka terasa membuat tubuh terasa sulit untuk dikontrol. Duka mungkin menyebabkan rasa khawatir akan kesepian, masalah finansial kedepannya, dan kemungkinan akan kehilangan orang lainnya. 

Rasa khawatir adalah hal yang normal, namun jika rasa cemas ini bertahan lebih dari beberapa bulan atau dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, menemui professional mungkin dapat membantu masalah ini. 

6. Meningkatkan Kortisol

Hormon kortisol atau disebut juga dengan hormon stres mungkin akan meningkat di dalam aliran darah selama 6 bulan setelah kehilangan orang tercinta. Kadar kortisol yang tinggi dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko penyakit jantung atau tekanan darah tinggi. 

7. Masalah Pencernaan

Rasa duka menyebabkan hilangnya nafsu makan sehingga jadwal makan terganggu alhasil masalah pencernaan terjadi. Hormon stres yang dihasilkan dari berduka juga dapat menyebabkan masalah di perncernaan. 

Masalah pencernaan yang bisa muncul ini yaitu, kram perut, diare, sembelit, tukak lambung, hingga sindrom iritasi usus besar. Kondisi ini hanya bisa diatasi oleh dokter.

Rasa duka dapat menyebabkan nyeri sendi, nyeri punggung, dan sakit kepala. Salah satu penyebabnya bisa jadi karena ketegangan otot yang disebabkan oleh hormon stres yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap duka.  

Kondisi ini akan membaik seiring dengan berjalannya waktu, tetapi jika rasa sakit tidak kunjung hilang, perlu untuk mengonsultasikan dengan dokter.

9. Detak Jantung

Rasa duka dapat menyebabkan detak jantung lebih tinggi hingga 6 bulan setelahnya. Detak jantung yang cepat ini, dapat disebabkan oleh kecemasan atau pelepasan hormon kortisol akibat duka. Hal ini perlu dikonsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.  

10. Patah Hati

Kehilangan orang terkasih secara tiba-tiba dapat memicu luapan emosi hebat dan dapat memicu pelepasan hormon yang menyebabkan nyeri dada hebat dan kesulitan bernapas. Rasa duka ini memungkinkan jantung tidak mampu memompa darah dengan baik selama beberapa waktu. 

Hal ini menyebabkan rasa seperti serangan jantung, namun kondisi ini biasanya tidak merusak jantung atau menyumbat arteri. Rasa ini akan membaik dalam beberapa hari atau minggu. 

11. Risiko Serangan Jantung

Pada hari pertama berduka setelah kehilangan orang terkasih, risiko serangan jantung menjadi lebih tinggi dari biasanya. Risiko ini akan menurun selama minggu pertama, meskipun masih cenderung lebih selama beberapa bulan pertama. 

Hal yang harus dilakukan adalah tidur yang cukup, dan memerhatikan tanda-tanda serangan jantung seperti nyeri dada dan perut, keringat dingin, mual, dan pusing.