Agar kanker serviks tidak terlambat ditangani, Prof. Yudi menekankan pentingnya deteksi dini. Berikut beberapa cara mendeteksi kanker serviks sejak dini:
1. Pap Smear Rutin
Tes ini membantu mendeteksi sel abnormal pada serviks sebelum berkembang menjadi kanker. Idealnya dilakukan setiap 3 tahun bagi perempuan usia 21 tahun ke atas atau setelah aktif secara seksual.
2. Tes HPV (Human Papillomavirus)
Virus HPV menjadi penyebab utama kanker serviks. Pemeriksaan ini bisa dilakukan bersamaan dengan Pap smear untuk hasil yang lebih akurat.
3. Perhatikan Gejala Abnormal
Jika mengalami keputihan tak biasa, nyeri atau perdarahan saat berhubungan intim, segera periksa ke dokter kandungan.
4. Vaksinasi HPV
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Vaksin HPV sangat efektif untuk mencegah infeksi virus penyebab kanker serviks, terutama jika diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual.
Prof. Yudi mengingatkan bahwa meski terdengar menakutkan, kanker serviks masih bisa dicegah dan diatasi. Kuncinya adalah kesadaran dan pemeriksaan rutin.
"Kanker serviks tidak perlu ditakuti, tapi harus diwaspadai. Kita masih bisa berantas kanker ini dengan baik kalau terdeteksi sejak awal," katanya.
Pemerintah Indonesia juga telah memasukkan vaksin HPV ke dalam program imunisasi nasional bagi anak perempuan usia sekolah dasar, sebagai upaya mencegah kanker serviks di masa depan.