Agar tidak salah langkah dalam memilih suplemen alami, berikut beberapa cara bijak yang bisa diterapkan konsumen:
1. Baca Label dengan Teliti
Pastikan label suplemen mencantumkan komposisi bahan aktif, dosis, petunjuk penggunaan, dan informasi peringatan.
Di Indonesia, suplemen harus mengikuti Peraturan BPOM No. 10 Tahun 2024 tentang penandaan, serta Peraturan BPOM No. 24 Tahun 2023 terkait standar keamanan dan mutu.
2. Cek Sertifikasi Keamanan
Suplemen yang baik harus melalui uji laboratorium dan memiliki sertifikasi dari lembaga pengawas, seperti BPOM atau sertifikasi internasional lainnya.
Produk yang telah diuji oleh pihak ketiga biasanya lebih dapat dipercaya dalam hal kualitas dan keamanan.
3. Konsultasi dengan Tenaga Kesehatan
Jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi suplemen, terutama jika sedang dalam pengobatan atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Beberapa suplemen bisa berinteraksi dengan obat dan menyebabkan efek samping serius. Misalnya, suplemen bawang putih dapat mengganggu efektivitas obat pengencer darah.
4. Perhatikan Dosis dan Durasi Penggunaan
Meskipun berasal dari bahan alami, suplemen tetap mengandung senyawa aktif yang bisa berdampak negatif jika dikonsumsi berlebihan. Vitamin A, D, E, dan K misalnya, dapat menumpuk di dalam tubuh dan memicu toksisitas.
5. Jangan Mengandalkan Suplemen Sebagai Pengganti Diet
Suplemen bukan pengganti pola makan sehat. Nutrisi yang berasal dari makanan utuh tetap menjadi sumber terbaik bagi tubuh karena mengandung kombinasi nutrien, serat, dan senyawa bioaktif yang tidak bisa ditiru oleh suplemen.
"Tidak ada suplemen yang bisa menggantikan manfaat pola makan seimbang. Suplemen hanya berfungsi sebagai pelengkap jika ada kekurangan nutrisi yang tidak bisa dipenuhi dari makanan," jelas Teo.