TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penyelenggara Haji atau BP Haji Mochammad Irfan Yusuf mengatakan Indonesia sudah mengantongi restu dari Arab Saudi untuk membangun kampung haji. Namun, dia menyebut pemerintah Arab Saudi belum menentukan lahan mana yang akan diberikan untuk dikelola Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mengenai lokasi dan bagaimana teknis kampung haji akan dibentuk, dan lain-lain ada koordinasi berjalan lebih lanjut," tutur Irfan saat ditemui usai rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di gedung parlemen, Jakarta, Senin, 7 Juli 2025.
Irfan Yusuf mengaku pemerintah juga belum menentukan total anggaran yang dibutuhkan. Politikus Gerindra itu berujar belum banyak yang bisa dibocorkan soal rencana ini lantaran program sepenuhnya di bawah komando Presiden Prabowo Subianto. "Kami tunggu arahan Pak Presiden," ujar dia.
Prabowo sejak lama menyampaikan keinginanya membangun Kampung Haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi. Dengan memiliki fasilitas sendiri, kepala negara ingin akses dan pelayanan jemaah lebih mudah, terutama mereka yang berusia lanjut.
Ia berharap lokasi kampung tersebut bisa dibangun sedekat mungkin dengan Masjidil Haram, sehingga jemaah tidak harus menempuh jarak jauh untuk beribadah. “Dalam puncaknya, jumlah jemaah kita bisa mencapai 12 ribu orang per hari. Maka saya ingin mempermudah ibadah mereka, terutama yang sudah sepuh,” ujar Prabowo saat meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F Bandara Soekarno-Hatta pada 4 Mei 2025.
Rencana Prabowo ini kemudian mendapat sinyal positif dari Pangeran Mohammed bin Salma usai melakukan pertemuan di Jeddah, pada Rabu, 2 Juli 2025. Restu itu disampaikan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar yang turut mendampingi Prabowo dalam pertemuan tersebut.
"(Yang dibahas) termasuk pendidikan dan kampung haji. Alhamdulillah Pangeran MBS mendukung penuh Kampung Haji Indonesia terealisasi sesegera mungkin," kata Nasaruddin Umar dikutip dari keterangan resmi Kementerian Agama pada Kamis, 3 Juli 2025.