TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakal melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengurangi peningkatan debit air akibat hujan beberapa hari terakhir.
"Rencana OMC akan dilaksanakan oleh BNPB, fokus di atas Bogor, Bekasi, Tangerang dan Jakarta," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji seperti dikutip dari Antara, Senin 7 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, BPBD masih terus memonitor pertumbuhan awan hujan terutama di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Sehingga, kata Isnawa, pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG untuk melakukan pengamatan cuaca, apakah perlu dilakukan operasi modifikasi cuaca atau tidak.
"BNPB dulu, sepertinya besok kami tunggu prediksi terkini BMKG, baru BPBD adakan OMC tersendiri," ujarnya.
Ia menambahkan, sudah berkoordinasi dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung perihal operasi modifikasi cuaca dan anggaran yang dimiliki BPBD pun telah disiapkan ketika diperlukan untuk modifikasi cuaca.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta kepada Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta untuk memprioritaskan penanganan pengerukan kali di pinggir kota guna mengatasi banjir di kota metropolitan ini.
"Saya sudah memutuskan untuk penanganan pengerukan (kali) di pinggir-pinggir Jakarta ini segera dilakukan karena ini menjadi prioritas utama," kata Pramono.
Pramono menjelaskan, salah satunya adalah Kali Irigasi Bekasi Tengah, Kecamatan Cakung. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi penanganan banjir di Jakarta.
Pramono menjelaskan, kali sepanjang 5,3 meter tersebut sebenarnya dulu dibuat oleh pemerintah pusat untuk mengatasi banjir dan pengairan. Namun, kini kali tersebut dirawat oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Karena kami tahu ini kalau tidak dirawat, salah satu sumber banjir di Jakarta. Untuk itu, saya meminta kepada Kepala Dinas SDA, kita gali,” kata Pramono.
Jalan Rasuna Said tergenang banjir
Puluhan motor tampak susah payah berjalan di tengah banjir di kawasan Halte Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin malam, 7 Juli 2025. Dalam tayangan video di media sosial @jakarta.terkini itu, banjir tampak meluap hampir setinggi paha orang dewasa.
Dari puluhan motor itu, tampak sejumlah pengendara mendorong kendaraannya yang mogok terkena air. Jalanan yang biasanya menjadi lokasi kemacetan itu pun tampak lengang karena terendam banjir.
Di kawasan Jakarta sejak sore memang diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Hingga pukul 23.00 WIB, hujan di beberapa tempat belum mereda. Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mencatat ada puluhan tempat yang tergenang atau banjir imbas hujan ini.
Di kawasan Jakarta Barat, misalnya. Hujan susulan mengakibatkan sejumlah titik di wilayah ini kembali terendam banjir pada Senin malam. Sejumlah titik itu seperti Jalan Arjuna Utara (arah Kebon Jeruk), sekitar Stasiun Rawa Buaya, Cengkareng, lalu Patra, Kebon Jeruk (belakang Kampus Esa Unggul), kemudian Jalan Duri Kepa Raya, Kebon Jeruk, lalu Jalan Kamal Raya, Gang Bakti Mulya, Cengkareng dan beberapa titik lainnya.
Dalam sejumlah video viral yang diunggah oleh akun Instagram @warga.jakbar, banjir di titik-titik tersebut bahkan ada yang melebihi tinggi lutut orang dewasa. Banjir di titik-titik tersebut sempat surut pada Senin siang, tapi kembali menggenang pada Senin malam imbas hujan deras yang mengguyur sejak Senin sore.
Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Barat mengoptimalkan penggunaan pompa untuk mengatasi banjir. Kasudin SDA Jakbar Purwanti Suryandari menyebut bahwa pihaknya mengoperasikan 152 unit pompa stasioner di 48 rumah pompa, 70 unit pompa mobile dan 60 unit pompa apung sejak Ahad sore, 6 Juli 2025. "Kemarin kan itu hujan deras merata ya di seluruh Jakarta. Makanya kita siaga operasi pompa. Kita sebar di titik-titik banjir di wilayah Jakarta Barat," ujar Purwanti seperti dikutip Antara, Senin, 7 Juli 2025.
BPBD Jakarta melaporkan per pukul 21.00 WIB ada puluhan tempat yang terendam atau banjir imbas hujan sejak Senin sore, 7 Juli 2025. BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memantau kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat.
BPBD DKI Jakarta mengatakan tim ini akan menyedot genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik. “Bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata BPBD DKI dalam keterangan tertulis, Senin, 7 Juli 2025.
BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, BPBD DKI meminta masyarakat segera hubungi nomor telepon 112. “Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” katanya.