Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) guna memperkuat pengawasan keamanan pangan.
Kolaborasi dilakukan menyusul adanya insiden keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Atas insiden itu, BGN memperkuat tata kelola program dengan mengembangkan sistem pengawasan berlapis, pelatihan rutin, dan kerja sama lintas sektor demi menjamin mutu, keamanan, serta kesinambungan program di seluruh wilayah Indonesia.
BGN telah menerbitkan dokumen Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) sebagai panduan operasional bagi seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Selain itu, pelatihan rutin diberikan kepada penjamah makanan untuk memastikan penerapan prinsip keamanan pangan yang sesuai standar.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi lagi kasus keracunan massal yang berasal dari MBG.
"BGN melakukan pemantauan dan pengawasan secara rutin ke setiap SPPG untuk memastikan pelaksanaan MBG berjalan sesuai protokol," ujar Kepala BGN, Dadan Hindayana dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (24/6).
Sebagai bentuk partisipasi publik, BGN juga menginisiasi Gerakan Pemantauan Bersama Masyarakat dan Sekolah dengan memanfaatkan kanal media sosial sebagai ruang laporan, pengawasan, dan edukasi gizi.
Kolaborasi dengan pemerintah daerah pun diperkuat, khususnya dalam penanganan kejadian luar biasa (KLB) dan insiden keracunan makanan yang melibatkan peserta MBG.
Sampai saat ini kasus dugaan keracunan MBG ini masih terus bertambah, yang terakhir dugaan keracunan usai santap MBG di Bogor ini sebanyak 171 pelajar dan juga guru dari enam sekolah. Memang angkanya jika dibandingkan dengan penerimanya terbilang kec...