Tes Kesehatan Mental Tak Bisa Jadi Satu-satunya Instrumen Pencegahan Kekerasan Seksual oleh Dokter

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Dokter sekaligus akademisi dan pemerhati mutu serta etika pendidikan kedokteran, Dicky Budiman menilai bahwa tes kesehatan mental tak bisa jadi satu-satunya instrumen pencegahan kekerasan seksual.

“Tes kesehatan mental adalah langkah awal yang baik, tetapi tidak bisa menjadi satu-satunya instrumen pencegahan,” kata Dicky dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (18/4/2025).

“Kesehatan mental yang terganggu memang bisa berkontribusi terhadap perilaku tidak etis, tapi tindakan amoral seperti kekerasan seksual lebih erat kaitannya dengan masalah integritas, penyimpangan etika, dan kegagalan sistem pengawasan profesional,” tambahnya.

Tes psikologis hanya akan mengidentifikasi gejala atau risiko umum seperti depresi, burnout, atau kecenderungan agresif. Namun, perilaku menyimpang seperti kekerasan seksual sering kali berkaitan dengan faktor kekuasaan, impunitas, dan budaya diam di institusi.

Ditambah lagi, fakta adanya bimbingan tes untuk tes psikologi juga dapat berpotensi mengaburkan atau meloloskan kandidat bermasalah mental.

“Jadi, tes kesehatan mental penting, tetapi tidak cukup untuk mencegah kekerasan seksual jika tidak disertai sistem etik dan pengawasan yang ketat,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menilai penting untuk melaksanakan tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory alias MMPI.

Melansir Verywell Mind, MMPI adalah alat penilaian klinis yang digunakan oleh profesional kesehatan mental untuk membantu mendiagnosis gangguan kesehatan mental seseorang.

“Nanti akan ada cek namanya MMPI, MMPI ini pemeriksaan kesehatan jiwa terlebih lagi untuk yang menggunakan obat-obat bius seperti program anestesi. Tentu ini akan kerja sama dengan kolegium pendidikan anestesi,” kata Dante saat ditemui di Jakarta (10/4/2025).

Kementerian Kesehatan membekukan sementara kegiatan program PPDS Anestesi Unpad di RSHS, Bandung, imbas kasus pemerkosaan dokter residen anestesi Unpad terhadap pasien dan keluarga pasien. Unpad langsung mengevaluasi seluruh fakultas termasuk pendidi...

Apa Bisa Deteksi Kelainan Seksual Peserta PPDS?

Menurut konselor dan seks edukator dari Asosiasi Seksologi Indonesia, Febrizky Yahya, MMPI tidak spesifik mengukur penyimpangan seksual.

“Sebetulnya MMPI bertujuan mengukur adanya gangguan kejiwaan. Namun, tidak secara spesifik mengukur penyimpangan seksual,” jelas konselor yang akrab disapa Eby kepada Health Liputan6.com, Kamis (10/4/2025).

Yang jelas, sambungnya, sebagian pelaku penyimpangan seksual menunjukan skor signifikan psikopatologi (kondisi kejiwaan di mana seseorang kekurangan empati), sehingga tidak merasa bersalah saat melakukan perbuatan merugikan orang lain.

Perlu Reformasi Kurikulum Etika Kedokteran 

Terlepas dari cek kesehatan mental, Dicky Budiman menilai bahwa etika medis harus tidak hanya menjadi teori di awal pendidikan dokter, tetapi diinternalisasi terus-menerus selama masa pendidikan spesialis.

“Diskusi kasus, refleksi etik, dan supervisi moral harus dilakukan secara rutin,” ucapnya.

Setiap rumah sakit pendidikan harus membentuk Komite Etik yang independen dan menjamin pelaporan kasus bisa dilakukan secara aman tanpa takut balasan. Budaya saling menutupi atau hierarki yang kaku harus diurai, jelas Dicky.

Seleksi PPDS Tak Boleh Hanya Berdasar pada Nilai Akademik 

Seleksi calon peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), sambung Dicky, tidak boleh hanya berdasar pada nilai akademik.

“Evaluasi rekam jejak etik, rekam kelakuan, dan integritas calon peserta PPDS harus menjadi bagian dari sistem seleksi. Kita tidak hanya mencari dokter yang pintar, tapi juga yang berintegritas dan berempati,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) perlu mewajibkan seluruh institusi pendidikan dokter spesialis memiliki Standard Operating Procedure (SOP) etik dan pengawasan profesional yang eksplisit. Termasuk sanksi terhadap pelanggaran berat seperti kekerasan seksual.

“Perlu ada platform nasional yang independen dan anonim untuk pelaporan kekerasan di lingkungan pendidikan kedokteran. Sistem ini akan memotong rantai budaya tutup mulut karena situasi represif,” katanya.

Setiap peserta PPDS juga harus berada dalam sistem supervisi klinis yang aktif, dengan logbook dan evaluasi perilaku profesional secara berkala. Supervisi tidak boleh hanya administratif, tetapi juga observasional dan korektif. Hal ini dapat diperkuat dengan keterlibatan peran aktif organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan lain-lain.

Sementara, pasien harus mendapat edukasi bahwa mereka berhak menolak tindakan medis bila merasa tidak aman atau tidak nyaman. Dan rumah sakit harus memfasilitasi hak ini secara eksplisit.

Read Entire Article