Pesan DPR ke Pemerintah soal Revitalisasi Ponpes Al Khoziny

WAKIL Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah melalui Kementerian Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat untuk memperhatikan ulang kondisi bangunan pondok lain di sekitarnya dalam revitalisasi ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Dia mengatakan perhatian ulang terhadap bangunan ponpes lain yang kondisinya telah usang menjadi hal penting untuk memitigasi terjadinya insiden serupa di kemudian hari. "Supaya dapat dibantu juga, supaya tidak terjadi lagi hal seperti kemarin ini," kata Dasco di Kompleks DPR, pada Kamis, 9 Oktober 2025.

Pada Selasa, 7 Oktober lalu, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan revitalisasi ponpes Al Khoziny akan menggunakan sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN. Dia menjelaskan, secara ketentuan, semestinya proyek revitalisasi bangunan ponpes menjadi tanggung jawab Kementerian Agama. "Cuma, ini kan kondisinya darurat. Pasti kami yang masuk," ujar Dody usai pertemuan dengan Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, Selasa.

Dalam kesempatan serupa, Muhaimin mengatakan telah menerima perintah dari Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan pengecekan terhadap bangunan-bangunan ponpes di Tanah air.

Perintah tersebut, kemudian diakomodasi dengan pembentukan Satuan Tugas Penataan Pembangunan Pesantren. Tujuannya, untuk mengatasi dan menanggulangi insiden serupa yang terjadi di ponpes Al-Khoziny.

Muhaimin juga telah meminta puluahan ribu ponpes yang belum memiliki perizinan bangunan gedung atau PBG untuk segera mengurus perizinan tersebut. "Sambil membenahi itu, Pak Menteri PU menjamin seluruh perizinan bebas biaya (free)" ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Sebelumnya, bangunan empat lantai milik ponpes Al Khoziny, Sidoarjo roboh dengan dugaan penyebab kegagalan kontruksi pada 29 September lalu. Berdasarkan data per 3 Oktober, terdapat 118 korban yang telah ditemukan tim SAR gabungan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, hingga Rabu, 8 Oktober pukul 22.00 WIB, sebanyak 40 dari 61 jenazah telah diidentifikasi.

Jumlah tersebut, kata dia, termasuk 2 dari 7 bagian tubuh yang ditemukan tim SAR dari puing reruntuhan bangunan. "Selanjutnya, 40 jenzah yang telah teridentifikasi diserahkan kepada keluarga," kata Abdul dalam keterangan tertulis, Rabu.

Pilihan Editor: