Menilik Wacana Omnibus Law Kebudayaan

18 hours ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua MPR Republik Indonesia, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengajak masyarakat untuk memperjuangkan omnibus law soal kebudayaan. Anggota legislatif tersebut menekankan peran penting keterlibatan masyarakat dalam penyusunan peraturan perundang-undangan, termasuk omnibus law.

Pernyataan Mengenai Omnibus Law Kebudayaan

Pernyataan mengenai ajakan untuk mendukung omnibus law kebudayaan diutarakan Edhie Baskoro Yudhoyono saat menghadiri forum audiensi “Meniti Warisan, Merajut Masa Depan: Museum sebagai Penjaga Peradaban” dalam rangka memperingati Hari Museum Internasional 2025 di Museum Rudana, Ubud, Bali, pada Minggu, 18 Mei 2025.

“Tolong Bali, sama-sama kita berjuang undang-undang kebudayaan, apakah itu omnibus law, apakah itu undang-undang seni budaya dan galeri, benar-benar memberikan pemanfaatan dan keuntungan kepada semua stakeholder yang ada di Indonesia,” kata Ibas dilansir dari Antara, 18 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ibas, pembentukan suatu aturan perundang-undangan perlu melibatkan seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat publik. Partisipasi asosiasi budaya, menurut Ibas, juga dibutuhkan dalam penyusunan omnibus law mengenai kebudayaan.

“Jika kita berkomitmen untuk menciptakan undang-undang tersebut, mari kita bekerja sama untuk menuntaskan,” ujarnya.

Ibas menekankan peran penting generasi muda dalam menjaga dan melestarikan seni budaya sebagai warisan para leluhur, termasuk museum. Ibas mengatakan bahwa museum merupakan tempat merekam sejarah.

“Museum adalah tempat kita merekam jejak sejarah, merawat nilai, dan menciptakan ruang belajar lintas generasi. Ia bukan sekadar bangunan statis, tetapi denyut hidup peradaban yang menyatu dalam jati diri bangsa,” kata Ibas.

Kunjungan Ibas ke Museum Rudana mendapat sambutan dari Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana.

“Kehadiran Ibas kami maknai sebagai kunjungan persahabatan dan kepedulian mendalam terhadap nasib warisan budaya kita. Ini bukan semata kegiatan seremonial, tetapi ruang dialog yang tulus untuk menimbang masa depan museum Indonesia,” ujar Putu.

Putu mengatakan audiensi bersama Ibas melahirkan berbagai gagasan strategis sebagai bahan refleksi dan pandangan mengenai pengembangan museum di masa depan

Putu menjabarkan bahwa gagasan tersebut terdiri dari urgensi memperkuat kebijakan berbasis museum sebagai tempat belajar dan meneliti, pentingnya membangun kerja sama antara museum, pemerintah, kampus, dan masyarakat, serta perlunya mendukung upaya digitalisasi, pelestarian koleksi, dan penguatan tenaga kerja di bidang museum.

“Ada pula harapan agar museum bisa lebih berperan dalam diplomasi budaya dan membangun karakter bangsa,” katanya, menambahkan.

Gagasan Omnibus Law oleh Kementerian Kebudayaan

Sebelumnya, ide mengenai omnibus law kebudayaan muncul melalui gagasan Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat serah terima jabatan.

“Semuanya dimasukkan di situ. Ada cagar budaya, ada perfilman, ada pemajuan kebudayaan kemarin. Kemudian ada soal museum, ada soal musik dan sebagainya, itu bisa jadi satu kesatuan gitu,” ujar Fadli kepada awak media saat menghadiri acara serah terima jabatan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, pada Senin, 21 Oktober 2024.

Menurut Fadli, menyusun satu perundang-undangan besar lebih baik sehingga unsur kebudayaan tidak terpisah-pisah. 

“Sekarang kan terpisah, undang-undang perfilman sendiri, cagar budaya sendiri,” katanya. 

Namun, Fadli mengungkapkan bila rencana ini masih membutuhkan kajian mendalam sehingga peraturan tersebut direncanakan untuk mulai dibahas tahun 2025.

“Mungkin tahun depan kita mulai dudukkan Undang-Undang Kebudayaan. Saya kira perlu menjadi satu kesatuan yang besar,” kata Fadli pada Senin, 4 November 2024.

Anastasya Lavenia Y berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article