Liputan6.com, Jakarta Pemecatan Ange Postecoglou oleh Tottenham Hotspur menuai reaksi keras dari Melbourne, kota tempat sang pelatih besar. Nicholas Reece, Wali Kota Melbourne, mendesak Spurs untuk mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.
Reece menyampaikan seruan terbuka di akun Instagram-nya, mewakili warga Melbourne dan para penggemar Premier League di seluruh dunia. Ia menegaskan keyakinannya pada kemampuan Postecoglou untuk membawa klub meraih lebih banyak kesuksesan.
“Jangan biarkan Tottenham dikenal sebagai tim yang alergi terhadap trofi,” kata Reece dalam unggahannya. “Biarkan Ange memimpin para pemain menuju kejayaan musim depan.”
Dipecat Usai Bawa Tottenham Juara Liga Europa
Postecoglou dipecat pekan lalu, hanya beberapa saat setelah mempersembahkan gelar Liga Europa bagi Tottenham pada 21 Mei lalu. Itu merupakan trofi pertama Spurs dalam 17 tahun, pencapaian yang sangat dinanti oleh para pendukung klub.
Namun, performa di Premier League menjadi sorotan. Tottenham finis di peringkat ke-17, mencatatkan 22 kekalahan — keduanya menjadi rekor terburuk klub di era Premier League. Hasil itu diyakini menjadi alasan utama pemecatannya.
Pelatih berusia 59 tahun itu memimpin Tottenham selama dua musim, dan sebelumnya dikenal lewat kiprahnya bersama tim nasional Australia, termasuk di Piala Dunia 2014 dan kemenangan di Piala Asia 2015.
Postecoglou Populer di Australia
Postecoglou dikenal luas di Australia, baik sebagai pemain maupun pelatih. Ia pernah membela South Melbourne FC — klub dengan akar imigran Yunani yang kuat — dan melatih di sana antara 1996 hingga 2000.
Kariernya terus menanjak, mulai dari melatih timnas Australia, Celtic, hingga akhirnya tiba di London Utara bersama Tottenham. Kesuksesannya membawa Spurs menjuarai Liga Europa semakin menguatkan posisinya di mata publik Australia.
Nicholas Reece, yang menjabat sebagai wali kota sejak Juli 2024 dan merupakan anggota Partai Buruh Australia, menyuarakan rasa bangga atas prestasi Postecoglou. Ia meyakini bahwa pelatih asal Melbourne itu masih punya potensi besar jika diberi kesempatan lebih lama.
Tottenham Belum Umumkan Pengganti
Hingga kini, Tottenham belum mengonfirmasi siapa yang akan menggantikan Postecoglou. Namun menurut laporan The Athletic, klub sudah menghubungi Brentford untuk menjajaki kemungkinan menggaet Thomas Frank sebagai pelatih baru.
Langkah ini dipandang sebagai upaya cepat untuk menyusun ulang strategi sebelum musim baru dimulai. Namun tekanan dari publik, termasuk dari tokoh-tokoh seperti Reece, bisa memengaruhi arah keputusan klub.
Dengan Postecoglou yang tetap dicintai oleh publik Australia, langkah Tottenham akan terus menjadi sorotan — terutama jika hasil di lapangan tak kunjung membaik.