Liputan6.com, Jakarta Tur pramusim Barcelona di Korea Selatan menghadirkan kejutan manis dari Gavi, yang tampil tajam dengan tiga gol dalam dua laga. Pemain muda ini menjadi top skor tim sepanjang tur dan langsung mencuri perhatian.
Gavi bukanlah sosok yang dikenal produktif dalam mencetak gol, tapi ia membuktikan sebaliknya pramusim ini. Performa ini menjadi kabar baik bagi pelatih Hansi Flick yang tengah mencari gelandang dengan kontribusi ofensif.
Dengan dua gol ke gawang Daegu FC dan satu gol kontra FC Seoul, Gavi kini mengisi peran yang lebih dari sekadar pekerja keras di lini tengah. Ia mulai menambah dimensi baru dalam permainannya, yakni insting mencetak gol.
Gavi dan Peran Baru dalam Formasi Double Pivot
Hansi Flick mengambil keputusan berani dengan memainkan Gavi dalam formasi double pivot bersama Frenkie de Jong. Sebelumnya, Gavi lebih sering tampil sebagai gelandang tengah yang aktif naik-turun membantu serangan dan bertahan.
Namun, kali ini, ia ditempatkan lebih dalam, beroperasi di area yang menuntut disiplin sekaligus kecerdasan membaca permainan. Hasilnya, Gavi justru tampil menonjol dan menunjukkan bahwa peran ini sangat cocok dengannya.
Ia pun telah dipasangkan dengan Pedri dan De Jong selama pramusim, menandakan fleksibilitas yang dimilikinya. Performanya kini membuat Flick harus mempertimbangkan serius siapa yang layak jadi starter reguler.
Kondisi Fisik Gavi dalam Keadaan Prima
Setelah menjalani libur musim panas, Gavi kembali dengan kondisi fisik prima dan mentalitas juara. Dengan rumor soal kemungkinan menjadi kapten masa depan, ia menunjukkan bahwa ia siap mengemban tanggung jawab lebih besar.
Bermain di posisi yang memaksimalkan kekuatan alaminya, Gavi tampil tajam, tenang, dan bersemangat membawa perubahan nyata di lapangan. Ia tak hanya memberi tenaga, tetapi kini juga kontribusi konkret dalam bentuk gol.
Meski lawan-lawan pramusim bukan kelas dunia, laga seperti ini tetap penting sebagai ajang pembuktian. Dalam hal kebugaran, taktik, dan kerja sama tim, Gavi tampil konsisten dan meyakinkan.
Ujian Berikutnya: Como
Barcelona akan menghadapi Como di ajang Joan Gamper Trophy, yang dilatih oleh Cesc Fabregas, mantan gelandang Barca. Laga ini bisa menjadi tolok ukur lanjutan sejauh mana Gavi siap mengambil peran sentral musim ini.
Setelah itu, pertandingan pembuka La Liga melawan Mallorca akan benar-benar menguji konsistensi dan pengaruh Gavi. Di momen-momen seperti inilah, tempat di tim utama bisa dipertahankan atau hilang begitu saja.
Namun, sejauh ini, Gavi telah melakukan segalanya dengan benar untuk merebut hati Flick. Dari seorang pemain pekerja menjadi gelandang yang menentukan, Gavi menunjukkan bahwa ia siap naik kelas.
Sumber: Barca Universal