
UNIVERSITAS Hasanuddin (Unhas) sukses menggelar puncak ajang Innovation Technology for Social Environmental Awards (InTechSEA) 2025, sebuah penghargaan inovasi sosial dan lingkungan yang mengusung prinsip teknologi berkelanjutan, berdampak langsung pada masyarakat dan bumi.
Ajang ini menjadi satu-satunya yang diselenggarakan di luar Jawa, dengan tujuan memberi apresiasi kepada para inovator dari sektor swasta, publik, maupun organisasi masyarakat sipil yang mengembangkan teknologi berdampak sosial-lingkungan.
Sebanyak 25 dari 150 peserta dinyatakan sebagai penerima penghargaan InTechSEA 2025.
“Ini bukan sekadar penghargaan, melainkan pengakuan atas keberanian berinovasi dengan hati nurani. Teknologi tanpa keberlanjutan hanyalah sia-sia,” ungkap Direktur Inovasi dan Kekayaan Intelektual Unhas Asmi Citra Malina.
Program ini sejalan dengan RPJMN 2025-2029 serta mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait kemandirian energi, air, dan pangan nasional.
Rektor Unhas, Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, menyampaikan bahwa lingkungan adalah bagian tak terpisahkan dari manusia.
“Kita sering lupa menjaga lingkungan karena merasa itu bukan bagian kita. Padahal dengan inovasi dan tata kelola yang baik, kita bisa balik arah, menjadikan lingkungan sebagai pusat solusi,” ujarnya.
Plt Kadis Kehutanan Sulsel yang mewakili Gubernur Sulsel, Kasman, menambahkan bahwa penghargaan ini harus dilihat bukan sebagai seremoni, tetapi sebagai upaya nyata melahirkan inovasi sosial yang adaptif terhadap perubahan iklim.
“Kita ingin Sulsel dikenal bukan hanya karena sumber daya alamnya, tetapi karena inovasi dan daya adaptasinya,” tambah Kasman
Dukungan juga datang dari Asisten Deputi Pengembangan Perikanan Budidaya Kemenko Marves, Cahyadi Rasyid. Ia menyebut isu yang diangkat InTechSEA sangat relevan dengan prioritas nasional.
“Swasembada pangan, energi, dan air adalah cita-cita bangsa. InTechSEA menjawab itu, termasuk untuk sektor perikanan seperti udang yang kini sangat bergantung pada energi.”
Daftar Lengkap Penerima InTechSEA 2025 Berdasarkan Kategori
Kemaritiman
• PT Hengjaya Mineralindo – Platinum
Pangan, Energi, dan Air
• PT Ranger Nickel Industry – Platinum (Energi)
• PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Balikpapan – Platinum (Air)
• PT PLN (Persero) UID Sulsel, Sultra, dan Sulbar – Platinum (Energi dan Air)
• PT Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju – Platinum (Pangan dan Energi)
• PT Henjaya Nickel Industry – Gold (Energi)
• PT Vale Indonesia – Gold (Pangan)
• PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Balikpapan – Gold (Energi)
• Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd – Silver (Pangan)
• PT Oracle Nickel Industry – Silver (Energi)
• PT PLN (Persero) UIP Sulawesi – Silver (Pangan)
Kebencanaan dan Resiliensi Iklim
• PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Lomanis – Platinum
• PT Pertamina Patra Niaga AFT Supadio – Platinum
Ekonomi Inklusif
• PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Lomanis – Platinum
• PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Balikpapan – Platinum
• Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan – Gold
• PT PLN (Persero) UIP Sulawesi – Gold
• Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd – Silver
Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati
• PT Vale Indonesia – Platinum (Keanekaragaman Hayati)
• PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Balikpapan – Platinum (Keanekaragaman Hayati)
• PT Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju – Platinum (Keanekaragaman Hayati)
• PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Balikpapan – Gold (Lingkungan non-B3)
• PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Gorontalo – Gold (Keanekaragaman Hayati)
• PT PLN (Persero) UIP Sulawesi – Gold (Keanekaragaman Hayati)
(LN/E-4)