Warning: session_start(): open(/home/atriumwin/public_html/src/var/sessions/sess_c87b72ed13e1e4ba8e6fe54159cf29b6, O_RDWR) failed: Disk quota exceeded (122) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/atriumwin/public_html/src/var/sessions) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59
TNI Tegaskan Sikap Profesional Tangani Milisi Anak di Papua - InfoUpdate

TNI Tegaskan Sikap Profesional Tangani Milisi Anak di Papua

2 months ago 44
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta -- Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan prajurit yang bertugas di Papua selalu bertindak profesional dalam menangani konflik bersenjata. Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi menjelaskan, sikap profesional yang dimaksud adalah tetap mengedepankan prinsip penegakkan hukum dan hak asasi manusia, terutama jika harus berhadapan dengan milisi anak. "Komitmen kami adalah disiplin dan berhati-hati untuk mencegah jatuhnya korban jiwa, khususnya anak-anak yang tidak berdosa," ujar Kristomei saat dihubungi pada Selasa, 15 April 2025.

Menurut Kristomei, milisi anak di Papua memang menjadi tantangan bagi para prajurit yang bertugas. Apalagi, kata dia, anak-anak tersebut menjalankan tugas sebagai milisi atas paksaan dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menegaskan, TNI berpegang pada pendekatan dialog dalam menangani konflik di Papua. Pendekatan bersenjata, kata dia, hanya akan dilakukan sebagai opsi terakhir dan selektif. "Kami mematuhi hukum humaniter internasional," tutur Kristomei.

Keberadaan milisi anak di Papua diketahui dari penjelasan Frits Ramandey, Kepala Kantor Sekretariat Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) daerah Papua. Frits yang pernah berkomunikasi dengan TPNPB melalui perantara membenarkan adanya milisi anak di Papua. Dia mengatakan anak-anak tersebut merupakan anak-anak yang masih memiliki ikatan kekeluargaan di antara para milisi. "Pelibatan mereka itu secara tidak langsung," ujar Frits.

Frits mendesak TNI-Polri maupun TPNPB-OPM untuk mematuhi aturan hukum humaniter internasional, yaitu tidak melibatkan atau mengambil tindakan tegas terhadap milisi anak. Konvensi Jenewa IV Tahun 1949 menyebutkan, selain perempuan dan orang lanjut usia, anak-anak adalah subjek yang kedudukannya amat rentan dan lemah dalam situasi konflik bersenjata. 

Pasal 77 di protokol tambahan Tahun 1977 Konvensi tersebut juga mengatur, anak-anak sebelum berusia 15 tahun tidak boleh didaftarkan menjadi kombatan. Serta, apabila tertangkap, kombatan anak di bawah 15 tahun harus diperlakukan sesuai dengan usianya. Ketentuan tersebut juga menegaskan, kombatan yang berusia di bawah 18 tahun tidak boleh dijatuhi hukuman mati.

Di sisi lain, Konvensi Hak Anak 1989, khususnya Pasal 1, 2, 3, 4, dan 6, mengatur kewajiban negara untuk tidak membolehkan anak berusia di bawah 18 tahun terlibat konflik bersenjata. Konvensi ini memerintahkan negara menjamin hak hidup bagi anak sebagaimana Deklarasi HAM Internasional.

Dalam kesempatan terpisah, juru bicara markas pusat TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, milisi TPNPB tidak menyakiti orang asli Papua, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan perempuan. Dia juga mengatakan, keberadaan anak-anak di markas TPNPB-OPM bukan dilakukan atas perekrutan. Selain sebagai milisi, anak-anak di markas tersebut adalah mereka yang pernah menjadi korban kekerasan aparat di Papua. "Kami tidak mungkin menembak generasi asli Papua," ujar dia.

Read Entire Article