Liputan6.com, Jakarta - Kabar gembira bagi pecinta sepak bola putri di Indonesia! Setelah vakum beberapa tahun, Liga Putri Indonesia direncanakan akan kembali bergulir pada tahun 2027. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memastikan liga ini berjalan dengan sukses dan berkelanjutan.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan komitmennya untuk membangun fondasi yang kuat bagi sepak bola putri nasional. Salah satu langkah konkretnya adalah dengan menggelar turnamen pramusim khusus Liga Putri pada tahun 2026. Turnamen ini diharapkan menjadi ajang pemanasan dan persiapan bagi klub-klub sebelum terjun ke kompetisi liga yang sesungguhnya.
Keputusan untuk kembali menghidupkan Liga Putri Indonesia ini tentu menjadi angin segar bagi perkembangan sepak bola putri di tanah air. Dengan adanya liga yang kompetitif, diharapkan akan muncul bibit-bibit pemain muda potensial yang dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Turnamen Pramusim Liga Putri 2026: Awal Mula Kebangkitan
Turnamen pramusim Liga Putri yang rencananya akan digelar pada tahun 2026 akan diikuti oleh empat klub. Erick Thohir menekankan bahwa turnamen ini bukan sekadar ajang uji coba, melainkan sebuah embrio pembentukan Liga Putri yang lebih mapan dan kompetitif di masa depan.
PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), yang kini berganti nama menjadi ILeague, mendapat tugas untuk mempersiapkan dan menjalankan turnamen pramusim ini. PSSI berharap PT LIB dapat menjadikan turnamen ini sebagai kerangka dasar untuk menyongsong Liga Putri yang lebih profesional.
Melalui turnamen pramusim ini, PSSI ingin memberikan kesempatan kepada klub-klub untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum terjun ke kompetisi liga yang sebenarnya. Selain itu, turnamen ini juga menjadi ajang untuk menguji format kompetisi dan aturan-aturan yang akan diterapkan di Liga Putri 2027.
Liga Putri Indonesia 2027: Format Kompetisi Tanpa Degradasi
Liga Putri Indonesia yang rencananya akan digelar pada tahun 2027 akan diikuti oleh delapan tim. Tim-tim peserta liga ini akan berasal dari gabungan tim putri kontestan Liga 1 Indonesia dan tim bentukan swasta. PSSI berencana untuk menerapkan format kompetisi tanpa sistem degradasi.
Erick Thohir menjelaskan bahwa format kompetisi tanpa degradasi ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi klub-klub baru untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas persaingan secara bertahap. Dengan tidak adanya tekanan degradasi, klub-klub dapat lebih fokus pada pengembangan pemain dan strategi permainan.
Selain itu, PSSI juga sedang melakukan pembinaan pemain muda untuk memastikan ketersediaan pemain yang cukup pada tahun 2027. Pembinaan ini dilakukan melalui berbagai program pelatihan dan kompetisi usia muda yang diharapkan dapat menghasilkan pemain-pemain berkualitas yang siap bersaing di Liga Putri Indonesia.
Alasan Penundaan dan Harapan untuk Liga Putri yang Lebih Baik
PSSI sebelumnya merencanakan bahwa Liga Putri akan digelar pada tahun 2026, namun kemudian diundur menjadi tahun 2027. Alasan penundaan ini antara lain adalah kurangnya pemain dan pertimbangan ekonomi. PSSI ingin memastikan bahwa liga ini berjalan dengan baik dan berkelanjutan, sehingga penundaan dianggap perlu untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan lebih matang.
Terakhir kali Liga Putri Indonesia bergulir adalah pada tahun 2019. Setelah itu, tidak ada satu pun kompetisi khusus sepak bola putri yang setara digelar di tanah air. PSSI berharap dengan kembali digelarnya Liga Putri Indonesia pada tahun 2027, sepak bola putri di Indonesia dapat kembali bangkit dan berkembang pesat.
Dengan adanya dukungan dari semua pihak, PSSI optimis bahwa Liga Putri Indonesia akan menjadi liga yang profesional, kompetitif, dan mampu menghasilkan pemain-pemain berkualitas yang dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.