Liputan6.com, Jakarta Gelandang AC Milan Christian Pulisic, mengaku heran melihat masih ada banyak pihak yang meragukan kehebatan seorang Rafael Leao.
Massimiliano Allegri melakukan perubahan signifikan terhadap posisi Rafael Leao selama pramusim AC Milan 2025. Bintang Portugal itu tak lagi dimainkan sebagai winger kiri, melainkan diplot sebagai penyerang tengah.
Formasi baru ini sudah diuji dalam dua laga uji coba melawan Arsenal dan Liverpool. Penyesuaian peran itu tampaknya berjalan cukup baik, terutama ketika Leao tampil gemilang saat melawan The Reds.
Dalam pertandingan menghadapi Liverpool, Leao berhasil mencatatkan satu gol dan satu assist. Kontribusinya membantu Milan meraih kemenangan dan memberi sinyal positif terhadap rencana taktis Allegri.
Eksperimen ini menandai babak baru bagi Leao yang berupaya menyesuaikan diri di lini depan. Ia menunjukkan fleksibilitas serta ketajamannya di area yang lebih sentral.
Pulisic Heran Orang-orang Ragukan Kualitas Leao
Christian Pulisic buka suara soal performa impresif Rafael Leao selama laga pramusim Milan. Ia mengaku tidak terkejut melihat kualitas luar biasa yang dimiliki rekan setimnya tersebut.
Menurut Pulisic, potensi besar Leao memang sudah terlihat sejak lama dan kini mulai terealisasi dalam bentuk kontribusi nyata di lapangan. Gol ke gawang Liverpool hanya mempertegas kemampuan alami sang pemain. Namun selain itu ia juga mengaku heran mengapa orang-orang masih terus mempertanyakan kualitas sang kolega.
“Saya tidak tahu mengapa orang-orang terus meragukan potensinya. Kita tahu betul itu, dan melihatnya mencetak gol seperti yang ia lakukan pada hari Sabtu melawan The Reds, setelah serangkaian performa yang luar biasa, tidak mengejutkan kami,” tegasnya pada Gazzetta dello Sport.
“Bagi saya, ia adalah talenta yang sangat, sangat, sangat hebat,” sambung Pulisic.
Pulisic Ingatkan Leao Soal Konsistensi
Meski memuji Leao, Pulisic juga memberikan masukan penting terkait kestabilan performa sang penyerang. Ia menyebut bahwa konsistensi adalah kunci agar Leao bisa terus jadi pembeda.
Pulisic menyadari bahwa Leao kerap tampil luar biasa dalam satu pertandingan, namun tidak jarang juga melempem di laga berikutnya. Inkonsistensi inilah yang musim lalu membuatnya sempat dicadangkan oleh Sergio Conceicao dan dicibir oleh fans maupun media.
“Seperti seluruh tim, ia hanya perlu menemukan konsistensi dan kemudian ia akan menjadi semakin menentukan,” ucap Pulisic menutup pernyataannya kepada Gazzetta dello Sport.
(Gazzetta dello Sport)