TEMPO.CO, Jakarta - Egianus Kogoya, pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Ndugama-Derakma membagikan rekaman audionya kepada milisi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB OPM. Dalam rekaman suara itu, Egianus memberikan informasi tentang ponselnya yang kini dikuasai oleh prajurit militer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Handphone saya itu, semua yang saya pernah (pakai) berkomunikasi sudah di tangan mereka (TNI)," kata Egianus melalui rekaman suaranya yang diterima Tempo pada Selasa, 10 Juni 2025.
Egianus mengimbau kepada seluruh orang yang pernah berkomunikasi dengannya melalui ponsel itu untuk berhati-hati. Sebab, kata Egianus, aparat akan mencari dan menangkap orang-orang yang berkomunikasi dengannya lewat ponsel tersebut. Terlebih lagi seluruh dokumen miliknya tidak pernah dihapus dari gawai yang kini berada di tangan prajurit militer tersebut.
Menanggapi itu, Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih Kolonel Infanteri Candra Kurniawan menyatakan belum mengetahui informasi ihwal ponsel Egianus Kogoya yang diambil prajurit militer. "Belum ada informasi dari personel TNI di lapangan," katanya saat dihubungi pada Selasa, 10 Juni 2025.
Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menduga Egianus Kogoya merasa khawatir karena ponselnya kini berada di tangan prajurit militer. Dia mengatakan, ponsel milik pimpinan OPM wilayah Nduga itu berisi informasi rahasia. "Termasuk komunikasinya dengan pejabat-pejabat di Papua," ujar Sebby.
Di sisi lain, dia mengatakan pesan dari Egianus itu berkaitan dengan peristiwa baku tembak antara milisi OPM dan TNI-Polri di Distrik Pugima, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan pada 9 Juni lalu. Dalam peristiwa itu, satu anak buah Egianus Kogoya tewas tertembak di bagian dada oleh aparat keamanan.
Korban tewas bernama Pionus Gwijangge, pemuda berumur 23 tahun yang menjadi anggota TPNPB-OPM di Kodap III Ndugama-Derakma. Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua Theo Hesegem membenarkan korban tewas merupakan anggota dari Egianus Kogoya.
TPNPB-OPM telah merilis kronologi kejadian baku tembak dengan aparat keamanan di Distrik Pugima, Jayawijaya, Papua. Kronologi versi TPNPB-OPM, peristiwa bermula saat keberadaan dua milisi OPM itu terendus oleh prajurit militer.
Sebby menuding TNI melacak lokasi dua anggota TPNPB di dekat jembatan Wesaput di Jayawijaya, Papua. Saat itu kombatan OPM di bawah pimpinan Egianus Kogoya sedang melintasi Distrik Pugima.
"Militer mengejar sampai di jembatan Pike dengan dua mobil brimob," ujarnya.
Menurut dia, pengejaran itu tidak diwarnai dengan kontak tembak antara TPNPB-OPM dan prajurit militer. Mengetahui sedang dikejar aparat keamanan, dua milisi OPM itu keluar dan meninggalkan mobil yang ditumpangi.
Sementara sopir yang membawa mobil itu melanjutkan perjalanan. Sebby berujar prajurit TNI tetap mengejar mobil tersebut. Menurut dia, sopir itu dapat melarikan diri dari aparat keamanan. Namun mobil yang ditinggalkan itu kini berada di kantor kepolisian.
"Saat di Pugima baru kami melakukan serangan terhadap dua mobil milik militer," ucapnya.