Penjelasan Menteri Pendidikan Dasar Abdul Mu'ti Soal Beda SPMB dengan PPDB

1 month ago 15
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti membantah anggapan kebijakan baru Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) hanya mengganti nama dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Ia menyebut SPMB merupakan reformasi sistemik yang dirancang lembaganya untuk menciptakan akses pendidikan yang lebih adil dan inklusif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tidak sama, ada bedanya,” kata Abdul Mu’ti dalam kunjungan ke kantor Tempo pada Kamis, 5 Juni 2025.

SPMB terdiri dari empat jalur yakni domisili, prestasi, afirmasi, dan mutasi. Menurut Abdul Mu’ti, pendekatan baru ini juga mempertimbangkan jenjang pendidikan dan konteks geografis. Untuk SD, jalur domisili menjadi yang dominan agar siswa belajar dekat dengan rumah dan memperkuat kohesi sosial di lingkungan sekitar.

Sementara untuk jenjang SMA, jalur prestasi diperluas dengan cakupan rayonisasi tingkat provinsi, bahkan bisa lintas provinsi bila letak geografis memungkinkan.

“Dalam konteks SD, sekarang banyak anak punya teman sekelas, tapi tidak punya teman sekampung. Ini problem sosial yang muncul dari sistem lama,” ujar Abdul Mu’ti. “Kami ingin sekolah menjadi pusat integrasi sosial, bukan sekadar tempat belajar.”

Salah satu yang diklaim Mu’ti sebagai terobosan penting dari SPMB ialah adanya perluasan indikator dalam jalur prestasi. Jika sebelumnya hanya didasarkan pada nilai rapor serta prestasi olahraga dan seni, kini pengalaman kepemimpinan siswa juga diakui sebagai poin tambahan. “Pernah jadi pengurus OSIS atau Pramuka bisa jadi modal masuk jalur prestasi,” kata dia.

Terkait dengan jalur afirmasi, Abdul Mu’ti menjelaskan ketentuan kuota memang ditetapkan pusat, namun implementasinya berada di tangan pemerintah daerah. Hal itu menimbulkan variasi dalam penerapan, termasuk porsi penerimaan murid dari kelompok tidak mampu dan berkebutuhan khusus.

Kuota jalur afirmasi mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk jenjang SMP, kuota jalur afirmasi naik menjadi minimal 20 persen dari daya tampung, sementara untuk SMA naik menjadi minimal 30 persen. Jalur afirmasi ini diperuntukkan bagi siswa yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu dan siswa penyandang disabilitas. 

“Kemarin ada yang komplain, anak berkebutuhan khusus tidak dapat kursi karena kuota afirmasi sudah penuh oleh siswa tidak mampu. Itu memang kebijakan daerah,” ujarnya. “Yang kami atur adalah gelondongan afirmasi. Penjabaran teknisnya ada di juknis dan turunan perda.”

Selain itu, perbedaan lainnya antara SPMB dan PPDB, kata Mu’ti, ialah pemerintah kini mengunci Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk menghindari sekolah menerima siswa melebihi rombongan belajar (rombel) yang sudah ditetapkan. “Kalau masih bisa dibuka, itu artinya pakai kunci duplikat. Sekarang tidak boleh lagi,” katanya. Sekolah yang melebihi kapasitas tidak akan mendapat alokasi dana BOS.

Untuk mengatasi keterbatasan daya tampung sekolah negeri, pemerintah mendorong skema bantuan dana bagi siswa yang masuk sekolah swasta. Aturan ini mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2023. “Beberapa daerah sudah mulai. Tangerang Selatan bantu Rp 800 ribu per siswa. Denpasar lebih besar, Rp1,5 juta per tahun,” kata Mu’ti.

Read Entire Article