TEMPO.CO, Jakarta - Puncak penyelenggaraan ibadah haji 1446 H yang berlangsung di Arafah, Muzdalifah, dan Mina telah selesai. Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun ini secara umum berjalan baik dan lancar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya bersyukur atas terlaksananya tahapan penyelenggaraan ibadah haji ini, mulai dari pemberangkatan, puncak haji di Armuzna, hingga pemulangan. Alhamdulillah secara umum berjalan baik dan lancar,” kata Menag di Makkah dikutip dari keterangan tertulisnya pada Selasa, 10 Juni 2025.
Fase puncak haji dimulai dari pemberangkatan petugas daerah kerja bandara sebagai Satuan Tugas Arafah pada 7 Zulhijjah 1446 H. Mereka bertugas menyambut kedatangan jemaah yang tiba keesokan harinya.
Prosesi puncak ibadah haji meliputi wukuf di Arafah pada 9 Zulhijjah, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, dan lontar jumrah, serta kembali ke hotel di Makkah pada 12 Zulhijjah bagi jemaah Nafar Awal dan 13 Zulhijjah bagi Nafar Tsani.
Soal penyelenggaraan haji tahun ini lebih baik, kata Nasaruddin, juga disampaikan oleh otoritas Arab Saudi. Ia bahkan sempat berdiskusi langsung dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq Alrabiah saat memenuhi undangan Pangeran Muhammad bin Salman pada pertemuan di Mina.
Penilaian serupa, lanjut Menag, juga disampaikan oleh Wakil Gubernur Makkah yang juga Wakil Ketua Komite Tetap Haji dan Umrah, Pangeran Saud bin Mish’al. Menurutnya, sejumlah perbaikan yang dilakukan pemerintah Arab Saudi tahun ini berdampak besar terhadap kualitas layanan jemaah.
Ada sejumlah alasan yang dikemukakan bahwa haji tahun ini lebih baik, antara lain: adanya sejumlah perbaikan pada fasilitas infrastruktur, ketersediaan air, fasilitas kesehatan.
Ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, angka kematian jemaah lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Hal ini, menurutnya, merupakan hasil dari peningkatan layanan dan mitigasi risiko yang dilakukan lebih awal oleh berbagai pihak.
“Alhamdulillah angka kematian sampai saat ini juga lebih rendah. Semoga kondisi ini akan terus berlangsung hingga seluruh jemaah haji kembali ke negara masing-masing,” harap Menag.
Atas dukungan berbagai pihak dalam menyukseskan penyelenggaraan haji 1446 H, Menag menyampaikan terima kasih kepada Presiden dan Wakil Presiden RI.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subiyanto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka atas dukungan dan arahan sehingga penyelenggaraan ibadah haji 1446 H berjalan baik,” lanjutnya.
Apresiasi serupa disampaikan kepada Pemerintah Arab Saudi yang dinilai berhasil menjadi tuan rumah penyelenggaraan haji tahun ini. “Saya juga mengucapkan apresiasi, selamat, dan terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi, khususnya Yang Mulia Raja Salman, Yang Mulia Pangeran Muhammad bin Salman (MBS), dan Menteri Haji Taufiq yang telah menyelenggarakan haji 1446 H ini dengan baik,” ujarnya lagi.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada pimpinan dan anggota Komisi VIII DPR, DPD, serta BPK yang turut mengawal dan mengawasi penyelenggaraan ibadah haji.
Menag turut menyampaikan permohonan maaf atas kendala evakuasi yang terjadi di Muzdalifah. Ia menegaskan bahwa kemacetan dan keterlambatan bukan hanya dialami oleh jemaah haji Indonesia, tetapi juga jemaah dari negara lain.
“Saya selaku Amirulhaj dan Menteri Agama menyampaikan permohonan maaf," ujarnya. "Kemacetan dan keterlambatan proses evakuasi di Muzdalifah ini tidak hanya dialami oleh jemaah haji Indonesia, tapi juga negara lainnya yang melintas pada jalur taraddudi yang sama.”