TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mulai memulangkan jemaah haji Indonesia dari Arab Saudi. Proses pemulangan gelombang pertama dijadwalkan berlangsung mulai Rabu, 11 Juni 2025. Sebanyak tujuh kelompok terbang atau kloter akan kembali ke Tanah Air melalui dua bandara, yakni Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah dan Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah.
“Empat kloter akan terbang dari Bandara Madinah, dimulai pukul 03.30 dini hari hingga pukul 18.10 waktu setempat. Sementara tiga kloter lainnya akan terbang dari Bandara Jeddah antara pukul 16.00 hingga 21.00,” kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Abdul Basir, Selasa, 10 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kloter-kloter yang diterbangkan dari Madinah antara lain kloter 01 Embarkasi Makassar (UPG 01), Kloter 01 Embarkasi Lombok (LOP 01), Kloter 01 Embarkasi Pondok Gede Jakarta (JKG 01, dan Kloter 02 Embarkasi Makassar (UPG 02).
Sementara itu, Kloter 01 Embarkasi Surabaya (SUB 01), Kloter 02 Embarkasi Surabaya (SUB 02), dan Kloter 01 Embarkasi Jakarta (JKS 01) diberangkatkan dari Jeddah. Menurut Abdul Basir, pada hari pertama, total 2.764 jemaah dan petugas haji akan meninggalkan Tanah Suci. Fase pemulangan jemaah akan berlangsung dalam dua gelombang hingga 12 Juli 2025.
“Pemulangan gelombang pertama berlangsung dari 11 sampai 25 Juni 2025, dengan total 266 kloter. Dari jumlah itu, 258 kloter pulang melalui Bandara Jeddah dan delapan kloter melalui Bandara Madinah,” kata dia.
Gelombang kedua akan dimulai pada 26 Juni dan berakhir 12 Juli 2025. Sebanyak 259 kloter akan diberangkatkan seluruhnya dari Madinah. “Kami ingatkan agar jemaah tidak lupa membawa tas kabin dan tas paspor yang sesuai aturan penerbangan. Berat maksimal tas kabin adalah 7 kilogram, dan hanya diperbolehkan membawa satu tas kabin serta satu tas paspor,” kata dia.
Untuk bagasi utama, lanjut Basir, koper jemaah telah dikirimkan lebih awal ke bandara sehari sebelum kepulangan. Tidak akan ada penimbangan ulang di paviliun, kecuali untuk mengecek kerapian dan kesesuaian barang bawaan kabin.
“Saat kepulangan, semua jemaah akan melalui proses keimigrasian reguler. Mereka masuk ke paviliun terlebih dahulu, menerima dokumen, menjalani pemeriksaan barang, kemudian masuk ke gate untuk proses imigrasi dan pengecekan X-ray sebelum ke ruang tunggu,” jelasnya.
Kementerian Haji Arab Saudi mengatur bahwa jemaah hanya dapat memasuki paviliun paling cepat enam jam sebelum waktu penerbangan. Jika datang lebih awal, jemaah diminta menunggu di dalam bus.
Fase pemulangan ini akan terus berlangsung hingga 12 Juli 2025, dengan bandara Madinah menjadi lokasi akhir keberangkatan.
“Kami melayani kepulangan sampai 12 Juli. Total jemaah yang akan dipulangkan tersebar dalam dua gelombang, sebagian besar dari Jeddah, dan sisanya dari Madinah karena keterbatasan slot penerbangan,” kata Basir.