Alasan Menteri Kesehatan Tak Kunjung Sahkan Aturan Soal Kemasan Rokok

1 month ago 28
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tak kunjung meneken rancangan Peraturan Menteri Kesehatan sebagai turunan dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektrik. Salah satu poin utama dalam naskah yang belum diresmikan itu adalah menyeragamkan kemasan rokok dengan desain yang lebih polos, serta meregulasi soal iklan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aturan itu juga berencana melarang pengusaha rokok memberikan varian rasa terhadap produknya. Aturan yang telah disusun sejak tahun lalu itu diperlukan untuk mencegah banyaknya anak-anak merokok, juga menekan angka perokok yang semakin tahun angkanya semakin tinggi. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan naskah aturan soal rokok ini sebetulnya sudah rampung disusun. Namun, kata dia, Menteri Kesehatan belum menerbitkan aturan lantaran Kementerian masih mempertimbangkan dampak dari aturan turunan tersebut. 

Nadia menjelaskan, ada beban ekonomi yang mengintai jika aturan tersebut resmi disahkan. Sebabnya, industri rokok merupakan salah satu industri terbesar di Indonesia sehingga turunnya pendapatan industri rokok berpotensi menyebabkan pemberhentian hubungan kerja (PHK) massal.

"Juga kami pikirkan (dampak) bagi petani tembakau, bagi buruh, kemudian bagi pekerja industri rokok. Ini memang prosesnya agak sedikit lebih panjang," kata Nadia saat ditemui usai menghadiri Kampanye Gerakan Berhenti Merokok untuk Indonesia Sehat di JW Marriott Hotel Jakarta, Rabu, 11 Juni 2025.

Nadia mengatakan berdasarkan amanat undang-undang, peraturan ini harus diterbitkan selambat-lambatnya dua tahun sejak PP itu lahir pada 2024 lalu. Dia menyadari aturan ini sangat diperlukan sebagai acuan dalam melaksanakan program pencegahan dan penurunan pengkonsumsi rokok di Indonesia. Menurut dia, aturan ini paling lama akan disahkan tahun depan. "Kami masih punya waktu sampai dengan 2026 akhir." 

Dalam paparannya, Nadia juga menjelaskan bahwa timnya memiliki target dapat menurunkan pengkonsumsi rokok hingga 60 persen dari total perokok sebanyak 68 juta pengkonsumsi. Khususnya, Nadia ingin mengurangi perokok dengan usia di bawah 18 tahun yang saat ini mencapai 5,1 juta jiwa. 

Sementara dengan regulasi yang ada saat ini, Nadia menuturkan, tingkat keberhasilan program penurunan angka perokok berada di bawah 50 persen. "Baik untuk perokok di bawah usia 18 tahun maupun di atas usia 18 tahun," tuturnya. 

Read Entire Article