Liputan6.com, Jakarta - Bintang muda sepak bola selalu menjadi incaran tim-tim raksasa. Selain karena talenta, mereka dianggap mampu menjadi ikon klub untuk jangka waktu yang lama. Tak heran, nilai para pemain ini kemudian menjadi tinggi agar tak mudah dirayu klub lain.
Meski begitu, klub papan atas selalu punya cara untuk menggoda pemain muda agar mau bergabung. Mereka bisa beri jaminan menit bermain, popularitas, hingga bayaran selangit.
Para klub besar ini juga bersedia menawarkan uang bernilai fantastis pada klub di mana pemain muda ini terikat kontrak. Tentunya, jumlah yang diberikan mampu membuat klub berpikir dua kali untuk menahan para bintang ini pergi.
Inilah lima transfer pemain muda paling mahal sepanjang sejarah sepak bola. Beberapa pemain sukses menjadi bintang di klub barunya, namun beberapa yang lain gagal untuk bersinar dan mengalami stagnasi karier.
5. Renato Sanches (Benfica ke Bayern Munchen) - 75,3 Juta Euro
Penampilan apik Sanches pada gelaran Euro 2016 menarik minat raksasa asal Jerman, Bayern Munchen. Ia yang berhasil meraih juara dan status pemain muda terbaik pada turnamen itupun langsung dikontrak Munchen, yang rela membayar 63 euro untuk jasanya kepada Benfica.
Sayangnya, kepindahannya ke Ibukota Jerman itu sangat di luar ekspektasi. Sanches, yang saat itu masih berusia 18 tahun, tak mampu beradaptasi dengan gaya permainan Munchen dan lebih sering duduk di bangku cadangan.
Ia kemudian dipinjamkan ke Swansea pada musim berikutnya dan menghabiskan satu musim penuh di sana sebelum kembali ke skuad Die Roten.
Pada musim 2019/2020, setelah minimnya menit bermain, Sanches memutuskan untuk pergi dan bergabung dengan klub asal Prancis, Lille.
4. Matthijs de Ligt (Ajax ke Juventus) - 86,1 Juta Euro
Menjadi kapten Ajax dan membawa timnya sampai ke semifinal UCL tentunya menjadi kebanggan tersendiri untuk Matthijs de Ligt. Karenanya, tak mudah bagi siapapun bisa menggoda Ajax untuk dapat melepas produk akademi andalan mereka.
Maka dari itu, Juventus datang pada musim panas 2019/2020 dan menawarkan uang sebesar 77,1 juta pada tim asal Amsterdam itu untuk mendapatkan de Ligt.
Pada akhirnya, dengan sang pemain yang juga menginginkan tantangan baru dalam karirnya, Ajax sepakat untuk melepas sang bintang pertahanan mereka.
Sepanjang karirnya di Turin, klub asal Italia tersebut tak melihat de Ligt mampu mengulangi performa impresifnya seperti saat di Ajax dan memilih menjualnya ke Bayern Munchen pada musim panas 2022/2023.
3. Joao Felix (Benfica ke Atletico Madrid) - 125,8 Juta Euro
Pengalaman Felix yang baru satu musim bermain di kompetisi profesional tak membuat Atletico Madrid ragu. Mereka dengan yakin merekrut Felix pada musim 2019/2020 dari Benfica dan membayar klub asal Portugal tersebut sebesar 125,8 juta euro.
Saat itu, Atletico Madrid memang baru saja kehilangan sang kreator serangan utama mereka, Antoine Griezmann, yang memutuskan bergabung dengan Barcelona. Mungkin, pelatih Atleti, Diego Simeone, melihat ada kesamaan antara sang penyerang muda Portugal dengan Griezmann.
Sepanjang 131 pertandingannya bersama klub asal Ibukota Spanyol itu, Felix hanya mampu mencatatkan 34 gol dan 18 assists dan tak mampu berkontribusi maksimal untuk tim.
Dirinya sempat dipinjamkan ke Chelsea dan Barcelona, sebelum pada akhirnya secara permanen ditebus The Blues pada musim panas 2024/2025 dengan biaya 53,5 juta euro.
2. Jude Bellingham (Borussia Dortmund ke Real Madrid) - 133 Juta Euro
Rumor Bellingham dan Real Madrid sudah berhembus sejak awal kedatangannya di Signal Iduna Park pada musim panas 2020/2021. Dianggap sebagai salah satu pemain muda paling potensial, Los Blancos terus memantau performanya dan menjadikannya target transfer sepanjang karirnya bersama Dortmund.
Barulah pada musim panas...