Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia U-23 gagal meraih gelar juara Piala AFF U-23 2025 setelah dikalahkan Vietnam dengan skor 0-1 di final yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (29/7) malam. Di depan puluhan ribu suporter, beberapa pemain kunci Garuda Muda dinilai tampil di bawah ekspektasi, sehingga tim kesulitan menembus pertahanan Vietnam.
Meski pelatih Gerald Vanenburg telah memainkan skuat terbaiknya, beberapa pemain tidak mampu memberikan kontribusi optimal. Bahkan, sejumlah nama terpaksa diganti pada babak kedua karena performanya yang kurang memuaskan. Berikut tiga pemain yang dinilai kurang maksimal dalam laga ini.
1. Frengky Missa
Frengky Missa sempat menunjukkan aksi menjanjikan di awal laga, terutama saat melakukan penetrasi dari sayap kiri. Namun, konsistensinya menurun seiring berjalannya pertandingan.
Pemain Bhayangkara FC ini kerap kesulitan mengembangkan serangan dan gagal memberikan umpan berkualitas ke area pertahanan Vietnam. Akibatnya, Vanenburg memutuskan untuk menariknya keluar pada menit ke-59 dan menggantikannya dengan Achmad Maulana Syarif.
2. Rahmat Arjuna
Rahmat Arjuna dipercaya bermain hampir sepanjang pertandingan, tetapi tidak banyak memberi dampak signifikan. Baik di sayap kiri maupun kanan, pemain Bali United ini kesulitan melakukan penetrasi dan menciptakan peluang berbahaya.
Vanenburg sempat mencoba menggeser posisinya, namun tetap tidak membuahkan hasil. Pada menit ke-85, Arjuna akhirnya digantikan oleh Hokky Caraka untuk menambah daya gedur serangan.
3. Jens Raven
Sebagai salah satu penyerang andalan, Jens Raven diharapkan menjadi solusi kebuntuan lini depan Timnas Indonesia U-23. Sayangnya, pemain Bali United ini tampak kesulitan melepaskan diri dari kawalan ketat bek Vietnam.
Meski sempat mendapat peluang emas, tembakannya masih bisa diamankan kiper lawan. Sepanjang pertandingan, Raven terisolasi dan jarang terlibat dalam kombinasi serangan yang efektif.
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia U-23 untuk terus meningkatkan performa, terutama dalam menghadapi tim-tim kuat di level regional. Dengan evaluasi mendalam, Garuda Muda diharapkan bisa bangkit lebih kuat di turnamen selanjutnya.
Sumber: Bola.com